Tribun Makassar
Rusak Mobil Warga saat Antar Jenazah, Pelajar di Makassar Ditangkap Tim Jatanras
Setelah polisi melakukan konfortir antara keterangan pemilik mobil dan rekaman video, hanya SF yang memenuhi unsur untuk dijadikan tersangka.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Seorang pengantar jenazah yang melakukan pengrusakan mobil pengendara di Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar ditangkap.
Penangkapan dilakukan Tim Jatanras Polrestabes Makassar yang dipimpin Iptu Muhammad Afhi Abrianto didampingi Kanit 2 Ipda Nasrullah.
Pelaku diketahui berinisial MS (18) seorang pelajar SMA yang beralamat di Perumahan Nusa Harapan Permai.
"Hasil interogasi, MS mengakui dan membenarkan telah melompat naik di atas mobil lalu memukul kaca depan mobil menggunakan helm pink," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jamal Fathur Rakhman dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/9/2021) malam.
Dalam kasus itu, ada lima orang yang dimintai keterangan.
Hanya saja setelah polisi melakukan konfortir antara keterangan pemilik mobil dan rekaman video, hanya SF yang memenuhi unsur untuk dijadikan tersangka.
Sebelumnya diberitakan, aksi bar-bar rombongan pengantar jenazah kembali terjadi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Kali ini, aksi bar-bar itu menimpa seorang pengendara mobil seorang pengembang proyek perumahan bernama Arnis Tauviq Arsyad.
Ia mengaku mendapat perlakuan kasar itu saat melintas di Jl Perintis Kemerdekaan, tidak jauh dari lampu merah pertigaan Bumi Tamalanrea Permai (BTP), Rabu (1/9/2021) siang.
Arnis yang dikonfirmasi melalu sambungan telepon mengatakan saat kejadian dirinya hendak menuju tempat kerja di Kabupaten Maros.
Ia mengaku mengemudikan mobil dari arah Urip Sumoharjo-Perintis Kemerdekaan sekitar pukul 10.45 Wita.
Saat tiba di lampu merah, iring-iringan pengantar jenazah muncul dari arah belakangnya.
Ia pun berusaha menepi atau membuka jalur, namun mobil yang dikemudikan justru dipukul dengan kayu.
"Saya dengar suara ambulans saya minggir. Tapi itu yang membawa bendera putih langsung napukuli mobilku pakai kayu yang itu bendera putih," kata Arnis menceritakan kronologi kejadian yang dialami.
Ia mengaku sempat berteriak ke para pelaku untuk tidak merusaki mobil yang dikemudikannya.
"Setelah napukul mobilku, saya buka kaca, saya teriak tidak usah pukul mobil, saya minggirji," ujarnya.
Bukannya melanjutkan perjalanan, teriakan Arnis justru kian memancing emosi para pelaku pengrusakan.
"Setelah saya teriak, turunlah dia (para pelaku) panggil temannya ramai-ramai geruduk mobilku. (Bahkan) ada yang coba masuk di mobil tapi saya kunci cepat," ungkapnya.
Tidak sampai di situ, beberapa pelaku kata dia, bahkan menaiki mobilnya dan berusaha memecahkan kaca depan mobil.
"Ada yang naik di depan mobil yang pecah kaca mobilku di depan, dia tendang dipukul-pukul," bebernya.
Pelaku kata dia berkisar antara lima hingga delapan orang. "Yang jelas pelakunya kurang dari sepuluh," ujarnya.
Kasus pengrusakan itu telah dilaporkan ke Polsek Tamalanrea, Makassar dengan register pelaporan Nomor: LP/617/1X/2021/SPKT.
Belum ada penjelasan resmi dari pihak Polsek Tamalanrea, terkait insiden pengrusakan itu.
Sebelum, aksi bar-bar pengantar jenazah juga sempat terjadi di Jl Tol Reformasi, Makassar, Jumat 24 April lalu.(*)