Penanganan Covid
Update BOR Isolasi Covid-19 di Makassar, Asrama Haji Terisi 36 TT dan BPSDM Sulsel Sisa 4 OTG
Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel merilis data Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi di Makassar
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel merilis data Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi di Makassar per Jumat (3/9/2021).
Dari dara yang dikirimkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sulsel, Husni Thamrin di grup WhatsApp Berbagi Informasi Covid-19, Sabtu (4/9/2021) pagi.
Tercatat, untuk di Fasilitas Isolasi Terintegrasi (FIT) Sulsel di Asrama Haji Sudiang dari 1.500 tempat tidur (TT) yang disediakan hanya 36 TT yang terisi.
Angka itu turun 4 TT dari hari sebelumnya.
Sementara FIT Sulsel di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) terisi sekitar 4 TT dari 150 TT yang disediakan.
Angka itu turun 84 TT dari hari sebelumnya.
Sedangkan di Balai Besar Pelatihan (BBPK) Makassar yang diinisiasi Tim Bantuan Medis FK Unhas terisi 20 TT dari 80 TT yang disediakan.
Angka itu naik 2 TT dari hari sebelumnya.
Sementata di Isolasi Apung belum terdata.
Artinya, total TT yang terisi dari 3 fasilitas isolasi tersebut sekitar 60 orang.
Terkait kasus aktif di Sulsel, sudah di bawah 5 ribu kasus, tepatnya di angka 4.516 kasus aktif atau 4,28 persen dari total pasien terkonfirmasi Covid-19 di angka 105.442 orang.
Angka itu ternyata di atas rerata angka nasional yang hanya 168.317 kasus aktif atau 4,1 persen dari total terkonfirmasi 4.116.890 orang.
Meski demikian presentase angka pasien sembuh di Sulsel di atas rerata nasional, yakni 93,76 persen atau 98.859 orang.
Sementara nasional hanya 92,6 persen atau 3.813.643 orang.
Pun dengan presentase angka kematian di Sulsel hanya 1,96 persen atau 2.067 orang.
Angka itu di bawah rata-rata nasional sekitar 3,3 persen atau 134.930 orang.
Terkait jumlah testing di Sulsel, sudah mencapai 756.806 spesimen. Per 1 September hanya 5.874 spesimen yang diuji.
Dimana positivy rate-nya di angka 6,39 persen. Angka itu di atas batas aman menurut WHO 5 persen ke bawah. (*)