Polri
Ingat Brigjen Nur Alfiah, Jadi Satu-satunya Polwan Asal Makassar Berpangkat Jenderal
Brigjen Nur Alfiah, besarkan dari keluarga TNI di sebuah asrama Tentara di Mattotangin, Makasar.
TRIBUN-TIMUR.COM- Hanya sedikit Polisi Wanita atau Polwan yang mendapatkan jenderal.
Salah satunya adalah polwan kelahiran Makassar.
Namanya adalah brigadir jenderal atau Brigjen Nur Afiah.
Ia adalah alumni SEPA (SIPSS) tahun 1984.
Nur Afiah lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 22 Mei 1960.
Jabatan puncaknya Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Wakapolda Sumbar).
Baca juga: Tiga Jenderal Jadi Perhatian di Hari Lahir Polisi Wanita, Ada Ketua Polwan Sedunia dan Doktor
Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Karo Pers Polda Banten dan Kabagkuhanjardikbangspes Rokurlum Lemdikpol.
Sebelum meninggalkan jabatan Wakapolda Sumbar, Nur Afiah berpesan kepada seluruh personel Polri di lingkungan Polda Sumbar untuk meningkatkan tugas dan jangan patah semangat dalam berkarir.
“Kalau ingin memiliki sesuatu hal yang diharapkan maka bekerjalah dengan bersungguh-sungguh. Rezeki, maut dan jodoh adalah kehendak Allah,” kata Wakapolda Sumbar.
Saat ini, dia sudah pensiun tahun 2018 dengan jabatan terakhir, Analis Kebijakan Utama Bidang Sespimma Sespim Lemdiklat Polri.
Masa Kecil di Makassar
Nur Alfiah, besarkan dari keluarga TNI di sebuah asrama Tentara di Mattotangin, Makasar.
Di Asrama tentara inilah Nur Afiah kecil menghabiskan masa kanak kanaknya yang tentu sangat sederhana.
Ditahun 1960-an, suasana pemberontakan kisruh politik dan ekonomi dalam negeri, mewarnai pengalaman masa kecilnya.
Baca juga: IPDA Yulanda Alvaleri Kini Jabat Kapolsek Polwan Termuda Indonesia Ingin Berantas Kebakaran Hutan
Sang Ayahanda, mengalami kondisi sulit saat menjadi tentara.
Sedangkan, ia harus menghidupi 10 orang anak.
Akhirnya, ayahnya, RM Mochamad Drajat pun memilih jalur pensiun dini dari TNI.
Ia bersama ibu Kusmini berkarier sebagai seorang pengusaha.
“Namun dari sepuluh bersaudara yang hidup sampai kini tinggal berlima saja, dan walau pernah punya adik kini saya menjadi bungsu terdaulat dalam keluarga,” ujar Ibu Nur dikutip dari Tribratanews, media internal Polri.
Kisah perjalanan hidup keluarga sederhana berlanjut ke Jakarta pada Mei 1970.
Nur Afiah menyampaikan, ayah dan ibunya mampu mendidiknya sehingga, bisa berhasil.
Baca juga: Peringati HUT Ke-73, Polwan Polres Pelabuhan Makassar Vaksin Dor to Dor ke Rumah Warga
Menurut Ibu Nur, keberhasilannya karena peran kedua orang tua.
Mereka tahu menggali bakat anak sesuai passion sehingga bisa berhasil.
“Saya sendiri di masa muda saya dulu tergabung sebagai atlet Sepak Bola wanita. Dan saat itu klub Sepak Bola Polwan mampu meraih prestasi secara nasional tahun 1992,” ujar Ibu Nur, sapaan akrabnya.
Tak hanya itu, di saat masa SMA dirinya juga memiliki prestasi cemerlang sehingga selalu mendapat beasiswa dari pemerintah sampai tamat SMA.
Ia pun lulus jalur SEPA tahun 1984, Bu Nur Afiah pertama kali bekerja di Lemdiklat Polri.
Berbagai prestasi kemudian diraihnya selama berdinas hingga yang kemudian pada akhirnya Nur Afiah menjabat Wakapolda Sumatera ,
Atas prestasi itu, pangkatnya naik jadi Brigadir Jenderal Polisi.
Tahun 2015, dari ribuan perwira polwan, hanya ada empat Jenderal Polwan aktif berpangkat jenderal.(*)
Baca juga: Masih Ingat Brigpol Dewi? Polwan Bersuami Dipecat Gegara Selingkuh dan Sebar Video, Nasibnya Kini