Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Misteri Pembunuhan Subang

AKBP Sumarni Kapolres Subang Mohon Doa Misteri Pembunuhan Ibu & Anak di Alphard Terungkap Cepat

Update Misteri Pembunuhan Subang, Kapolres Subang AKBP Sumarni minta doa agar pembunuhan di Subang segera terungkap pelakunya

Editor: Mansur AM
TRIBUNJABAR.ID
AKPB Sumarni - Update Misteri Pembunuhan Subang, Kapolres Subang AKBP Sumarni minta doa agar pembunuhan di Subang segera terungkap pelakunya 

TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok AKBP Sumarni Kapolres Subang sedang jadi perhatian.

Ia akan dapat poin positif dan kariernya akan cerah jika berhasil mengungkap misteri pembunuhan ibu dan anak di bagasi Toyota Alphard di Subang.

Sebaliknya jika tidak, kariernya sedang dipertaruhkan.

Sudah lebih dua pekan kasus ini bergulir dan polisi belum menetapkan tersangka.

AKBP Sumarni meminta doa agar misteri kasus ini terpecahkan.

Yosep dan istri mudanya sudah dijemput polisi lagi untuk kepentingan pemeriksaan.   

Kepolisian masih terus berusaha keras mengungkap kasus Pelaku pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) serta Amalia Mustika Ratu (23) yang terjadi di Subang belum lama ini.

Dari informasi yang di dapatkan dilapangan, pada Selasa (31/8) kemarin sejumlah saksi kembali di periksa mengenai klarifikasi tambahan oleh pihak kepolisian di Satreskrim Polres Subang.

Kabar terbaru lainnya, bahwa pemeriksaan klarifikasi tambahan kepada sejumlah saksi tersebut juga masih berlangsung hingga Rabu (1/9/2021) dinihari.

Sejumlah saksi yang didatangkan tersebut masih merupakan keluarga dari Tuti serta Amalia, hanya saja saksi lainnya seperti istri muda dari Yosef (55).

Kapolres Subang AKBP Sumarni pun terlihat memimpin pada pemeriksaan klarifikasi tambahan kepada sejumlah saksi itu.

Sementara itu, pemeriksaan saksi memakan waktu hampir 12 jam, bahkan Yosef bersama istri mudanya hingga hari Selasa pukul 22.00 WIB masih belum selesai di lakukan pemeriksaan.

Kabar terbaru lainnya, bahwa pemeriksaan klarifikasi tambahan kepada sejumlah saksi tersebut juga masih berlangsung hingga Rabu (1/9/2021) dinihari.

Sampai dengan saat ini pihak kepolisian serta sejumlah saksi itu masih belum bisa memberikan keterangan apapun kepada awak media.

"Mohon sabar ya rekan-rekan, kami masih bekerja doakan saja secepatnya," singkat Kapolres Subang AKBP Sumarni saat hendak memasuki Satreskrim Polres Subang, Selasa (31/8/2021).

Dapat diketahui sebelumnya, pihak kepolisian dari Polres Subang serta Polda Jabar juga sudah mengerahkan anjing pelacak untuk mengendus barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.

Profil AKBP Sumarni

Berikut ini profil AKBP Sumarni, Kapolres Subang yang kini tengah tangani kasus tewasnya ibu dan anak.

Polres Subang saat ini tengah menyelidiki kasus tewasnya ibu dan anak, Tuti (55) dan Amelia Mustika Ratu (23).

Keduanya ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan di dalam bagasi mobil Alphard yang diparkir di halaman rumah mereka di Dusun Ciseuti, Desa Jalan Cagak, Kecamatan Jalan Cagak, Subang, Rabu (18/8/2021).

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi-saksi dan melakukan sejumlah langkah penyelidikan lainnya.

Namun, hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus yang diduga kasus pembunuhan ini.

AKBP Sumarni berasal dari Pontianak.

Ia lahir pada 7 November 1977 atau saat ini berusia 43 tahun. 

AKBP Sumarni resmi menjabat sebagai Kapolres Subang pada 6 Agustus lalu.

Dengan demikian, ia baru menjabat sebagai Kapolres Subang sekira dua pekan.

Sebelum menjadi Kapolres Subang, ia dipercaya sebagai Kapolres Sukabumi Kota.

Ditilik dari riwayat kariernya, ia berpengalaman di bidang pengungkapan korupsi.

Di antaranya, ia pernah bertugas di Dit Tipidkor Bareskrim Polri.

Di Dit Tipidkor Bareskrim Polri, ia menjabat sebagai Kanit Subsidt III hingga akhrinya ia dipercaya menjadi Kapolres Sukabumi Kota pada Mei 2020.

Sebelumnya, ia juga pernah penyidik di Komisi Pemberatasan Korupsi selama 4 tahun.

Dikutip dari TribunJabar, AKBP Sumarni merupakan perwira Polri non Akpol yang berprestasi.

Selain bertugas di Dit Tipidkor Bareskrim Polri dan KPK, ia juga pernah bertugas di Polda Kalimantan Barat. 

Pernah Tulis Buku tentang Antikorupsi

Saat bertugas di Polda Kalimantan Barat pada 2015, Sumarni yang saat itu masih berpangkat Kompol pernah menulis buku tentang antikorupsi. 

Buku berjudul Salam Zero itu mengulas tentang Kapolda Kalbar yang saat itu dijabat Brigjen Arief Sulistyanto. 

Dikutip dari TribunPontianak, Kompol Sumarni mengaku inspirasi awal hingga ia menuliskan buku Salam Zero adalah ia ingin jika pola-pola kepemimpinan maupun sikap zero tolerance yang dilakukan oleh Brigjen Arief dapat menjadi inspirasi bagi anggota kepolisian lainnya.

“Tujuannya untuk menginspirasi generasi pimpinan polri, pola-pola yang dikerjekan bisa dicontoh baik oleh polisi di Kalbar maupun di Indonesia,” kata istri dari AKBP Guntur Rahayu ini.

Sumarni berpendapat jika semua polisi dapat bersikap dan bertindak zero tolerance seperti yang dicontohkan oleh Brigjen Arief, ia yakin kepolisian akan dicintai oleh masyarakat.

“Kalau semuanya bisa seperti beliau insyaallah polisi bisa dicintai masyarakat,” kata Sumarni.

Sumarni mengaku butuh waktu tiga bulan baginya untuk menulis buku Salam Zero.

Ia mendapat dukungan dari suami tercintanya dalam mendorong dirinya untuk menulis.

Apalagi bahan penulisan juga tak jauh darinya.

“Setiap catatan yang terkumpul saya tulis. Harapannya buku ini bisa menjadi referensi maupun inspirasi, pola kepemimpinan minimal bisa dicontoh."

"Di sini pak Arief banyak mendapat dukungan dari masyarakat karena pola-pola yang beliau kerjakan,” katanya.

Sumarni mengaku tak kesulitan membagi waktu selama menulis maupun tugas dan mengurus keluarga.

”Membagi peran saat menulis itu gak susah ya, kadang sambil nunggu anak sekolah saya kerjain, karena setiap perintah beliau kan saya catat ya,” ujarnya. 

Buku Salam Zero berisikan 186 halaman dengan cover Brigjen Arief yang sedang memegang perisai menangkis mata panah yang diikuti lembaran uang.

Terdiri dari 29 bab di antaranya bab berisikan komitmen integritas hingga bab 29 dengan judul salam zero.

Bab salam zero mendefinisaikan maksud salam yang dikampanyekan oleh Brigjen Arief, dibentuk oleh lima jari, telunjuk dan jempol membentuk huruf 0 yang menandakan zero pungli, zero penyimpangan, zero tolerance.

Tiga jari lainnya tegak, jari tengah yang berarti tetap berpegangan kepada Pancasila, jari manis melambangkan Tribrata dan jari kelingking melambang catur prasetya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kapolres Subang Turun Langsung, Yosef dan Istri Muda Hampir 12 Jam Jalani Pemeriksaan Tambahan, 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved