Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Utara

Bupati Luwu Utara Butuh Dukungan Masyarakat dalam Penanganan Pascabencana

Penanganan pascabencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, masih dilakukan.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
Humas Pemkab Lutra
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani (depan) meninjau Sungai Masamba di Lingkungan Poddo, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (3082021) 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Penanganan pascabencana banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, masih dilakukan.

Guna mempercepat penanganan, dibutuhkan dukungan semua pihak, termasuk dari masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, saat meninjau bantaran sungai di Lingkungan Poddo, Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Senin (38/8/2021).

Dalam kunjungannya itu, Indah sempat berbincang dengan warga.

"Memang yang kita butuhkan saat ini adalah dukungan masyarakat," kata Indah dalam rilis Humas Pemkab Luwu Utara, Selasa (31/8/2021).

"Mengingat kalau secara teknis balai telah melakukan kajian, perencanaan mana yang paling tepat dalam penanganan banjir yang dilakukan secara bertahap," sambung dia.

Tahun ini, lanjut dia, penanganan yang dilakukan adalah membangun urugan batu di sepanjang aliran sungai.

"Tapi memang sifatnya spot-spot terutama untuk mengamankan pemukiman. Dari penjelasan PPK BBWSPJ, dalam pengerjaan ini item urugan batu yang digunakan berdasarkan berat dan jenis batu yaitu 100 sampai 200 kg," katanya.

"Jadi tidak ada item batu gajah dalam kontruksi ini melainkan berdasarkan berat dan jenis batu. Selain memasang urugan batu, juga dilakukan pengerukan," sambungnya.

Untuk tahun depan, sudah dilakukan pertemuan konsultasi masyarakat yang kedua untuk finalisasi desain sabo dam.

"Tujuh di Sungai Masamba direncanakan dibangun dan tiga tahun depan, begitu juga Radda. Untuk Rongkong direncanakan pembangunan bendungan pada 2025 mendatang," ujarnya.

Indah berharap, dukungan masyarakat utamanya di lokasi yang dilalui oleh pembangunan dapat mempercepat penanganan banjir.

"Teman-teman di BBWSPJ sudah bekerja keras dengan dukungan penuh dari bapak direktur sungai dan pantai juga pak menteri," ucapnya.

"Harapan kita, karena yang sering ditemukan kendala itu adalah faktor non teknis atau persoalan sosial, dukungan masyarakat sangat membantu dalam percepatan penanganan bencana, terlebih kita juga berhadapan dengan kondisi cuaca."

"Sekali lagi mohon dukungan terutama karena penanganan banjir dengan kondisi massif begini sangat butuh dukungan dari masyarakat terutama lokasi yang dilalui pembangunan," tutup Indah.

Seperti diketahui, pembangunan tanggul urugan batu menuai penolakan dari warga Kampung Lombok.

Mereka menolak tanggul karena tidak ada ganti rugi lahan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved