Tribun Edukasi
Awal Mula Mitos Bintang Jatuh Bisa Kabulkan Permohonan
Salah satu mitos yang sering dipercayai masyarakat ialah "mintalah sesuatu ketika melihat bintang jatuh".
TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu mitos yang sering dipercayai masyarakat ialah "mintalah sesuatu ketika melihat bintang jatuh".
Sejumlah masyarakat meyakini jika meminta doa saat melihat bintang jatuh akan terkabulkan.
Namun sebagian masyarakat juga menyebut jika cerita itu hanyalah mitos dan dan hanya dianggap takhayul.
Bukan Bintang Jatuh
Dilansir dari Wonderopolis, ilmuwan mengatakan jika bintang jatuh yang barangkali sering terlihat dibeberapa tempat di bumi, bukanlah bintang, melainkan sebuah meteor.
Saat potongan debu dan batu yang mengambang di angkasa (disebut meteoroid) masuk mendekati atmosfer bumi, mereka akan terbakar akibat gesekan benda angkasa tersebut dengan atmosfer.
Ketika meteoroid terbakar di langit, disebut meteor, dan ketika menabrak bumi, disebut meteorit.
Selanjutnya, ilmuwan menjelaskan jika manusia sebenarnya tidak bisa melihat secara langsung meteorit.
Momen ini hanya bisa disaksikan lewat teleskop.
Barangkali karena kemunculannya yang sangat jarang bisa disaksikan dengan mata telanjang, memunculkan anggapan jika bintang jatuh bisa mengabulkan permintaan.
Berawal dari era Yunani Kuno
Dikutip dari situs Library of Congress, para sejarawan meyakini jika legenda bintang jatuh bisa mengabulkan permohonan, bermula dari zaman Yunani Kuno.
Tepatnya ketika seorang astronom bernama Ptolemy menuliskan hal tersebut.
Sekitar abad kedua, Ptolemy menjelaskan jika dewa yang sedang memandang rendah ke arah bumi dari tempatnya berada, sedang membuka semacam portal antara langit dan bumi.
Saat portal terbuka, bintang-bintang di langit bisa menyelinap dan akhirnya terlihat seperti bintang jatuh.