Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Remaja Tenggelam di Air Terjun

Korban Tenggelam di Air Terjun Bantimurung Luwu Utara Ditemukan Meninggal

Pencarian terhadap korban tenggelam di Air Terjun Bantimurung Luwu Utara, Sulawesi Selatan, akhirnya membuahkan hasil.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
BPBD Luwu Utara
Suasana pencarian terhadap korban tenggelam di Air Terjun Bantimurung, Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Senin (3082021) 

TRIBUNLUTRA.COM, BONE-BONE - Pencarian terhadap korban tenggelam di Air Terjun Bantimurung, Desa Bantimurung, Kecamatan Bone-bone, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, akhirnya membuahkan hasil.

Korban ditemukan meninggal pada kolam air terjun, Selasa (31/8/2021) pagi.

Sebelum ditemukan meninggal, korban dinyatakan tenggelam pada, Minggu (29/8/2021) sore.

Kabar penemuan ini disampaikan warga setempat Zulvikar Suaib.

"Alhamdulillah korban tenggelam sudah ditemukan (meninggal)," kata Zulvikar via WhatsApp.

Sebelumnya diberitakan, pencarian yang dilakukan Tim SAR Gabungan menemui sejumlah kendala.

"Kendalanya adalah debit air terjun yang cukup deras dan air masih keruh," kata Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, Syahrul.

Pencarian terhadap korban dipusatkan di kolam air terjun.

Tim melakukan pencarian dengan cara menyelam.

Kronologis remaja tenggelam di obyek wisata permandian alam Air Terjun Bantimurung.

Informasi dihimpun, korban bernama Muh Fajar Rasyid (20) alias Amat.

Warga, Rinto, mengatakan, korban bersama dengan teman-temannya datang ke permandian pada Minggu.

Mereka datang untuk mandi-mandi, bukan berwisata seperti pengunjung lainnya.

"Saat tiba di lokasi permandian, korban beserta teman-temannya mandi. Seperti pengunjung lainnya, korban juga loncat dari tebing," kata Rinto.

Usai meloncat dari tebing, korban menghilang.

"Setelah meloncat dari tebing, korban langsung hilang dan diduga tenggelam," ujarnya.

Warga yang berada di lokasi sempat melakukan pencarian.

Namun karena sudah malam dan debit air naik, pencairan dihentikan.

"Pencarian terhadap korban kita hentikan sementara, karena alat yang tidak memadai, apalagi sudah malam dan air juga deras," tuturnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved