Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Siapa Puput Tantriana Sari? Bupati Probolinggo yang Terjaring OTT KPK Bersama Suami

Tidak hanya sang bupati, suaminya Hasan Aminuddin yang menjabat anggota DPR dari fraksi Partai NasDem, juga ikut serta terjaring OTT KPK

Editor: Ilham Arsyam
Kompas.com/ Ahmad Faisol
Hasan Aminuddin (kiri) menyerahkan jabatan Bupati Probolinggo kepada istrinya, Tantri Hasan Aminuddin. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (29/8/2021).

Hasilnya, dikabarkan 10 orang terjaring, termasuk kepala daerah setempat, yaitu Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari, menurut sumber yang didapat Tribunnews.com di internal KPK.

Tidak hanya sang bupati, suaminya Hasan Aminuddin yang menjabat anggota DPR dari fraksi Partai NasDem, juga ikut serta terjaring OTT KPK.

Selanjutnya, dua orang ajudan, lima camat, dan satu Pj Kades.

"Benar, informasi yang kami terima, tim KPK melakukan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang diduga sebagai pelaku tindak pidana korupsi di wilayah Jawa Timur," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK, Ali Fikri, dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).

Sementara mengenai kasus selengkapnya, siapa saja yang ditangkap dan barang bukti apa yang diamankan, saat ini belum ada keterangan lanjutan dari KPK, diberitakan Tribunnews.com.

"Tim masih bekerja, dan perkembangannya nanti kami pastikan akan kami sampaikan lebih lanjut," kata Ali.

Sosok Bupati Probolinggo

Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dikabarkan terjaring OTT KPK bersama suaminya, KH Hasan Aminuddin.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dikabarkan terjaring OTT KPK bersama suaminya, KH Hasan Aminuddin. (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Puput Tantriana Sari merupakan Bupati Probolinggo Petahana, menjabat sejak 2013.

Ia sebelumnya bekerja sebagai staf BPD Jawa Timur pada 2004 hingga 2008.

Kemudian, pada 2013 ia mantap terjun ke dunia politik.

Ia pun sukses terpilih menjadi bupati, dengan Timbul Prihanjoko sebagai wakilnya.

Pasangan Puput-Timbul kembali maju dalam Pilkada Probolinggo 2018.

Dikutip dari TribunnewsWiki, Puput mengikuti jejak sang suami Hasan Aminuddin, yang sebelumnya juga menjabat sebagai Bupati Probolinggo.

Bahkan Hasan bertahan hingga dua periode, hingga akhirnya digantikan sang istri.

Wanita kelahiran Ponorogo, 23 Mei 1983, tersebut juga merupakan seorang ibu dengan empat orang anak.

Profil dan Biodata Hasan Aminuddin

1. Riwayat pendidikan 

Hasan Aminuddin, M.Si lahir di Probolinggo, Jawa Timur, 7 Januari 1965.

Masa kecilnya hingga remaja banyak dihabiskan di Probolinggo. 

Dia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Widodo Kraksaan (1971-1977). 

Kemudian melanjurkan ke SMP Negeri 1 Kraksaan (1979-1981).

Semetara SMA dia memilih ke SMA Negeri 1 Jember (1981-1984). 

Kemudian pendidikan sarjana S1, FISIP Universitas Merdeka Malang (1985-1989) dan S2, Universitas Merdeka Malang (2003-2005). 

2. Bupati Probolinggo 2 periode

Karir politik Hasan Aminuddin mengawali karir politik sebagai anggota DPRD Kab Probolinggo tahun 1992 - 1998. 

Karirnya mulai menanjak saat dia menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Probolinggo periode 1999-2003. 

Kemudian dia terpilih menjadi Bupati Probolinggo dua periode yakni 2003-2008 dan 2008-2013.

Setelah lengser, Hasan Aminuddin terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 dan 2019-2024 dari Fraksi Nasional Demokrat.

Setelah itu jabatan Bupati Probolinggo dipegang sang istri, Puput Tantri hingga saat ini. 

Pada saat dilantik di periode pertama, Tantri dianggap sebagai salah satu bupati wanita termuda se-Indonesia.

Ia memenangkan pilkada Probolinggo dengan perolehan suara 250.892 suara, mengalahkan pasangan Salim Quraiys dan Agus Setyawan yang meraih 190.702 suara dan pasangan Kusnadi dan Wahid Nurrachman mendapat 28,33 persen atau 174.596 suara.

3. Batal jadi cawagub

Pada pilkada jatim tahun 2013, Hasan Aminuddin sempat digadang-gadang menjadi wakil Gubernur Jatim mendampingi Khofifah Indar Parawansa. 

Namun hingga pencalonan, nama Hasan Aminuddin tidak termasuk. 

Khofifah akhirnya berduet dengan mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Herman S. Sumawiredja. 

Saat itu, Hasan mengaku bersyukur tidak mendampingi Khofifah. 

"Sejak awal saya tidak memiliki cita-cita menjadi wakil gubernur. Syukurlah saya tidak jadi mendampingi Khofifah, sehingga bisa konsentrasi membesarkan partai," ujar Ketua Dewan Pembina DPW Partai Nasdem Jatim tersebut di Surabaya, Rabu (15/5/2013).

Pada pilkada Jatim 2017, nama Hasan Aminuddin kembali ramai diperbicangkan sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Khofifah lagi. 

Bahkan Direktur Lembaga Survei Regional, Mufti Mubarok menyebut sosok Hasan Aminuddin ideal mendampingi Khofifah. 

Menurutnya, sosok wakil gubernur tersebut akan menjadi salah satu penentu kemenangan Khofifah di pilkada mendatang.

Oleh karena itu, wajar jika tim 9 kyai bentukan Khofifah memberi poin kreteria calon wakilnya harus efektif mendulang suara.

"Saat para cagub yang bertarung memiliki popularitas yang hampir sama, maka sejatinya perang cawagub ini yang menarik dan menjadi penentu nantinya," katanya, Jumat (20/10/2017).

Jika mengacu pada nama-nama cawagub yang beredar, dia hanya memberi patokan akan lebih efektif figur yang lebih senior dan memiliki masa riil di satu kawasan.

Yakni pada sosok Hasan Aminuddin yang disebut menjadi lawan sebanding bagi Pasangan yang telah mendeklarasikan diri, Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas.

"Nama mantan Bupati Probolinggo bisa jadi momok bagi Gus Ipul - Azwar Anas yang direpresentasikan menguasai tapal kuda," jelasnya.

Sementara jika disandingkan dengan nama-nama kepala daerah muda seperti Emil, Ipong, dan Ony, maka nama Hasan, dianggapnya lebih potensial karena memiliki jam terbang lebih lama.

Selain dianggap bisa memainkan jaringan nasional karena dia juga anggota Fraksi Partai Nasdem di DPR RI, Hasan juga dianggap masih memiliki masa loyalis, terutama dari kalangan Nahdliyyin.

Apalagi, Hasan juga pernah menjabat Ketua PKB Jatim di era Gus Dur.

Mufti menambahkan, Khofifah memilih wakil kurang signifikan dalam mendulang suara khususnya di wilayah tapal kuda dan Madura.

Sehingga menurutnya, Khofifah perlu terobosan figur wakil yang menguasai tapal kuda dan Madura.

"Khofifah sudah kuat di mataraman, tapi dua kali pilkada Jatim kalah di tapal kuda," jelasnya. 

Namun, lagi-lagi prediksi itu meleset. 

Khofifah akhirnya berduet dengan Emil Dardak dan terpilih menjadi gubernur dan wagub Jatim. 

4. Organisasi dan gerakan

Selama ini, Hasan Aminuddin aktif di sejumlah organisasi dan pergerakan. 

Berikut daftarnya: 

Riwayat Organisasi 

DPP PARTAI NASDEM, Sebagai: KETUA BIDANG. Tahun: 2013 -

DPW Ormas Nasdem jawa timur, Sebagai: KETUA. Tahun: 2010 - 2013

DPW PKB Kab Jatim, Sebagai: Ketua. Tahun: 2007 - 2009

PKB Kab Probolinggo, Sebagai: Bendahara. Tahun: 1998 - 2001

DPD KNPI Jatim, Sebagai: Wakil Ketua. Tahun: 1998 - 2012

DPD KNPI Kab Probolinggo, Sebagai: Bendahara. Tahun: 1993 - 1998

DPC PPP Kab. Probolinggo, Sebagai: Anggota. Tahun: 1992 - 1998

Riwayat Pergerakan

PCNU KAB.PROBOLINGGO - ROIS SURIYAH. Tahun: -

PP ANSOR - DEWAN PENASEHAT. Tahun: -

(Tribun TImur / TribunnewsBogor.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved