Stadion Mattoanging
Kenapa Anggaran Pembangunan Stadion Mattoanging Mahal? Ini Penjelasan TAPD Sulsel
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menganggarkan pembangunan Stadion Mattoanging Makassar pada APBD 2022.
Kebutuhan anggaran desain lama tak bisa diakomodasi oleh Pemprov Sulsel.
"Kemarin cukup besar memang (kebutuhan anggaran), kita lihat kemungkinan tidak bisa kita akomodasi dengan pertimbangan keamanan," ujarnya.
Sementara itu, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Stadion Mattoanging, Andi Arwien Azis tidak merespon telepon dan whatsapp tribun-timur.com.
Sebelumnya, akun Facebook Dispora Sulsel mengunggah 16 gambar desain additional Stadion Mattoanging Makassar, Jumat (27/8/2021).
Dalam unggahannya, admin menjelaskan beberapa hal.
Sebagai OPD Pengguna Anggaran, Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan melalui pekerjaan belanja jasa konsultansi DED yang dilaksanakan Kerja Sama Operasi (KSO) tiga perusahaan kontraktor PT Arkonin, PT Bina Karya dan PT Yodya Karya, telah merampungkan desain tambahan (additional design) dari desain DED ultimate pembangunan Stadion Mattoanging.
Detail Engineering Design (DED) ultimate telah final diterima pada Februari 2021 dan desain additional sudah difinalisasi pada Agustus ini. Seluruh desain tetap mengacu pada stadion internasional berstandar FIFA.
Desain additional ini mengalami perubahan dari DED ultimate 2020, dimana kapasitas penonton menyesuaikan dari 40 ribu menjadi 20 ribu penonton, memakai kursi tunggal (single seat).
Juga ada penyesuian atap stadion, yang lalu mengelilingi stadion. Kini hanya ada di tribun sebelah barat dan timur.
Selain itu, desain Stadioan Mattoanging tetap menggunakan lintasan atletik.
Ini dipertahankan dengan pertimbangan, kebutuhan akan adanya fasilitas olahraga lainnya selain sepakbola di Makassar, serta untuk pelaksanaan pembukaan acara olahraga yang terkadang memerlukan kirab (defile) dari para peserta.
Sebagai referensi, konsultan desain melakukan studi tipologi di empat stadion besar yang ada di Indonesia, yaitu: Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Stadion Manahan Solo, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar Bali.
Kepala Seksi Infrastuktur dan Kemitraan Olahraga, Herbudhie Ristanto menerangkan proses pembangunan Stadion Mattoangin mengalami perubahan desain, disebabkan adanya pengalihan kebijakan sumber pembiayaan dan penganggaran Pemrov Sulsel di 2021
Awal tahun 2021, Pemprov Sulsel diharuskan melakukan refocusing dan realokasi anggaran di tengah situasi Pandemi Covid-19, dengan prioritas pada penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi," kata Herbudhie, Selasa (24/8/2021) lalu.
"Sehingga kebijakan penganggaran dialihkan ke dua sektor tadi. Ini berakibat perubahan desain stadion dengan menyesuaikan ketersediaan anggaran pemprov,” tambahnya.