Tribun Sulsel
Luwu, Bone, Wajo, dan Luwu Utara Berpotensi Diguyur Hujan Dua Hari ke Depan
Badan Metereologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi daerah terdampak banjir masih akan diguyur hujan.
Penulis: Siti Aminah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Akibat intensitas hujan tinggi di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), beberapa rumah warga tergenang banjir di Kabupaten Luwu Utara, Bone, Wajo, dan Luwu.
Badan Metereologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) Wilayah IV Makassar memprediksi daerah terdampak banjir masih akan diguyur hujan.
Baik hujan ringan sedang, dan berat, berlangsung hingga Selasa (31/8/2021) pukul 08.00 Wita.
Berdasarkan data yang dirilis BMKG pada pagi tadi, hujan ringan berpotensi terjadi di wilayah Rantepao, Makale, Enrekang, Sidrap, Wajo, Soppeng, Bone, Sinjai, Bulukumba, Barru, Pangkep, Maros, Makassar, Gowa.
Kemudian, siang ini hujan ringan berpotensi terjadi di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
Kecuali hujan sedang di wilayah Malili, Masamba.
Serta berawan di wilayah Takalar, Jeneponto, dan Selayar.
Selanjutnya pada malam hari, berpotensi hujan ringan di wilayah Enrekang, Pinrang, Wajo, Bone, Sinjai, Bulukumba, Selayar.
Dan hujan sedang di wilayah Palopo, Belopa, Masamba, Malili.
Pada dini hari, berpotensi hujan ringan di wilayah Rantepao, Palopo, Belopa, Bone, Sinjai, sebagian Makassar dan Maros.
Suhu udara berada di kisaran 200 - 32°C, kelembapan udara* 70 - 95 %, dan angin Timur - Tenggara / 10 - 30 km/jam.
BMKG memberi peringatan dini untuk moderate sea (Gel. 1.25-2.5 m) terjadi di Selat Makassar bagian selatan.
Mulai dari perairan Spermonde Makassar bagian barat, Perairan barat Kep. Selayar, Perairan Sabalana, Perairan timur Kep. Selayar.
Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan P. Bonerate - Kalaotoa bagian utara, Perairan P Bonerate - Kalaotoa bagian selatan, Laut Flores bagian timur.
Sementara itu, perkiraan cuaca yang dirilis BMKG pada Senin-Selasa (30-31/8/2021), hujan diprediksi turun di beberapa daerah.
Misalnya daerah Wajo, Luwu Timur ,Tana Toraja, Enrekang, Luwu, Sidrap, Toraja Utara, Palopo, soppeng, Pinrang, Bone, dan Luwu Utara.
Banjir di Wajo
Ada 5.607 rumah yang terdampak banjir di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/8/2021).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wajo, ada 46 desa/kelurahan di 11 kecamatan.
Di Kecamatan Tanasitolo, yakni Desa Inalipu dan Desa Pajelele, serta ada 450 unit rumah terdampak banjir.
Di Kecamatan Tempe, yakni Kelurahan Atakkae, Kelurahan Maddukelleng, Kelurahan Salomenraleng, Kelurahan Laelo, Kelurahan Teddaopu, Kelurahan Siengkang, serta ada 1.060 unit rumah terdampak.
Di Kecamatan Sajoanging, yakni Desa Sakkoli ada 50 rumah terdampak.
Di Kecamatan Majauleng, yakni di Desa Liu ada 100 rumah terdampak.
Di Kecamatan Keera, yakni di Desa Ballere ada 302 rumah terdampak.
Di Kecamatan Gilireng, yakni di Kelurahan Gilireng dan Desa Mamminasae, sejumlah area persawahan warga terdampak.
Di Kecamatan Maniangpajo, yakni Kelurahan Tangkoli juga area persawahan terdampak.
Di Kecamatan Pammana, akses Jl Poros Sengkang-Bone di Desa Pallawarukka terputus.
Di Kecamatan Penrang, jembatan penghubung di Desa Temmabarang dan Desa Padaelo terputus.
Di Kecamatan Pitumpanua, yakni Kelurahan Siwa, Kelurahan Bulete, Kelurahan Benteng, Kelurahan Tobarakka, Desa Lompoloang, Desa Lauwa, Desa Alesilurung, Desa Jauh Pandang.
Desa Tanrongi, Desa Kaluku, Desa Bottotengnga, Desa Padangloang, Desa Kompong, Desa Lacinde, Desa Maccoliloloe, Desa Buriko, Desa Bulusiwa, Desa Abbanderang.
Desa Mattirowalie, Desa Lompobulo, Desa Batu, Desa Simpellu, Desa Marannu, Desa Baubau, dan Desa Alelebbae, serta ada 3.645 unit rumah terdampak.
Sementara, di Kecamatan Sabbangparu, yakni di Desa Salotengnga, Desa Ujungpero, Desa Pallimae, Desa Taddangpalie.
"Kita masih lakukan pendataan di Kecamatan Sabbangparu," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wajo, Andi Muslihin.
Menurutnya, banjir kali ini diakibatkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi belakangan ini.
"Sejak semalam hujan hingga pagi hari," katanya.
Lebih lanjut, selain banjir, cuaca buruk juga menyebabkan sejumlah titik tanah longsor.
"Kita sudah bersihkan material-material longsor, kita juga sudah lakukan evakuasi bagi warga yang perlu dievakuasi," katanya.
Namun, beberapa daerah sudah dikabarkan banjir sudah mulai surut dan hanya menyisakan material lumpur. Ketinggian air beragam, mulai dari 10 cm sampai 100 cm.(*)