Tribun Bulukumba
Penjelasan Kasat Samapta Polres Bulukumba Soal Dugaan Anggota Patmor Lakukan Penganiayaan
Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Bulukumba, Iptu Candra Said Nur, membantah jika oknum anggotanya telah melakukan penganiayaan.
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Bulukumba, Iptu Candra Said Nur, membantah jika oknum anggotanya telah melakukan penganiayaan.
Itu disampaikan oleh Iptu Candra Said Nur saat melakukan konferensi pers, Rabu (25/8/2021) sore.
Iptu Candra mengaku, jika korban jatuh sendiri bukan ditendang oleh anggotanya.
"Dia langsung memotong dengan adanya kendaraan yang tidak normal kemudian tidak pakai helm, sehingga kemudian patut untuk dicurigai," jelas Iptu Candra Said Nur.
Empat kali anggotanya meminta pengendara tersebut untuk berhenti.
Namun yang bersangkutan tidak mengindahkan.
"Sehingga anggota kami melakukan pembuntutan. Kalau disebut anggota kita melakukan penendangan itu tidak benar, dia jatuh sendiri. Dan bahkan kami punya bukti video di lapangan," tegasnya.
Penjelasan Korban
Korban penganiayaan bernama Saenal (20 tahun), dan juga MS (16 tahun).
Sebelumnya Saenal mengaku, jika dirinya dianiaya oleh oknum anggota patmor di depan RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, di Jalan Srikaya, Kelurahan Loka, Kecamatan Ujung Bulu, Selasa (24/8/2021).
"Tiba-tiba dari belakang, dia kasi kaget makanya saya lari hingga saya kejar sampai ke depan rumah sakit," cerita, Saenal.
Pada saat pengejaran itu, polisi diduga menendang korban hingga akhirnya terjatuh.
Niat oknum polisi tersebut, kata Saenal memang ingin agar sepeda motornya terjatuh.
"Dia kejar terus saya, bahkan saya ditendang terus karena mau mentongka na kasih jatuh. Jadi pas depan rumah sakit dia berhasil tendang motor dan saya jatuh dan mengalami luka," bebernya.
Tak sampai disitu, saat terjatuh ia kembali mendapat pukulan hingga kepalanya bocor.
Dari kejadian itu, Saenal mengalami luka di bagian tangan sebelah kanan dan juga bocor pada bagian kepala sebelah kiri.
"Waktu saya jatuh di depan rumah sakit, saya kemudian dipukul menggunakan tongkat yang mengenai kepala," jelasnya.
Ia berharap agar kasus ini diproses sesuai dengan aturan yang berlaku. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi