BNI
BNI Dukung Pengrajin Kain Sutra Sengkang
BNI Wilayah 07 bersama Pemerintah Kabupaten Wajo menggelar pelatihan bagi pelaku UMKM pengrajin kain Sutera Sengkang.
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Wilayah 07 bersama Pemerintah Kabupaten Wajo menggelar pelatihan bagi pelaku UMKM pengrajin kain Sutera Sengkang.
Pelatihan berlangsung di Kantor Bupati Wajo Kelurahan Tempe, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan, Selasa (24/8/2021).
Diketahui, BNI 07 menaungi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku.
Acara dihadiri Pemimpin BNI Wilayah 07 Hadi Santoso, Bupati Kabupaten Wajo H Amran Mahmud, Wakil Pemimpin Wilayah Bisnis Komersial BNI WIlayah 07 Bimawan Singgih.
Turut hadir Pemimpin Cabang Sengkang Syamsul Kamar, dan Kepala Dinas Koperasi Kabupaten Wajo serta beberapa perwakilan pegawai BNI lainnya.
Hadi Santoso menuturkan, pihaknya sangat mengapresiasi inisiasi Pemerintah Kabupaten Wajo.
BNI akan mensupport harapan Bupati Wajo untuk terus mengembangkan potensi kain tenun sutera.
Apalagi, Kabupaten Wajo dikenal sebagai kota Sutera dengan produksi kain tenun sutera terbaik.
Wajo bahkan menjadi pilihan utama konsumen di pasaran.
Olehnya itu, BNI sebagai salah satu stakeholder Pemerintah Kabupaten Wajo menyambut baik gagasan Bupati.
"Sebagai Bank BUMN, BNI memiliki tanggung jawab sosial dalam membantu masyarakat termasuk pengrajin Sutera untuk dapat meningkatkan kapabilitinya," katanya dalam rilis resminya, Rabu (25/8/2021).
BNI mendukung pemerintah dalam meningkatkan kualitas produksinya sutera di Kabupaten Wajo ini.
"BNI akan berupaya mempersiapkan regenerasi pengrajin sutera yang ada di Wajo melalui kegiatan pelatihan," imbuhnya.
Launching Smart City
Pada kesempatan sama turut dilaunching Smart City kerja sama BNI dengan Pemerintah Kabupaten Wajo.
Hal ini untuk membantu peningkatan pengelolaan keuangan daerah dan layanan kepada masyarakat.
"Kerjasama ini mencakup pemanfaatan jasa dan layanan perbankan guna menghadirkan solusi terintegrasi untuk mewujudkan sistem pemerintahan berbasis elektronik," ujar Hadi.
Di samping itu, untuk meningkatkan kapasitas UMKM agar memiliki daya saing yang tinggi.
"Para UMKM harus bisa bersaing di dipasaran lokal maupun global dengan produk yang lebih bervariasi namun tetap mempertahankan ciri khas sutera Sengkang," tuturnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit