Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Denny Siregar

Ternyata Ini Alasan Denny Siregar Tak Pernah 'Serang' Puan Maharani Meski Mendukung Ganjar Pranowo

Denny Siregar secara terang-terangan mengaku pendukung Ganjar Pranowo. Meski begitu, dirinya tak pernah menyerang Puan Maharani.

Editor: Sakinah Sudin
Kolase Tribun Timur/ Sakinah Sudin
Kolase: Ganjar Pranowo (Dok. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah), Denny Siregar (YouTube Cokro TV), dan Puan Maharani (Instagram @@endro_dc). 

Selanjutnya, untuk Anies Baswedan unggul di wilayah DKI Jakarta dan Banten sebesar 35 persen sementara Prabowo Subianto unggul di wilayah Jawa Barat dengan persentase 27,6 persen.

Tanggapan Arteria Dahlan

Hasil survei dari Charta Politika Indonesia menyebutkan jika elektabilitas Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani bisa dikatakan terpaut cukup jauh.

Diketahui, Ganjar Pranowo menjadi pejabat politik yang memiliki elektabilitas tertinggi dengan 16,2 persen.

Sementara, elektabilitas Puan Maharani terlampau jauh dari Ganjar dengan angka 0,7 persen.

Hasil survei itu pun ditanggapi anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Arteria Dahlan.

Dia mengaku bingung dengan beredarnya banyak survei terkait nama Capres 2024 di tahun 2021.

Sebab menurutnya, PDIP masih jauh untuk menentukan sosok yang akan dicalonkan menjadi Presiden di Pilpres 2024.

Ia pun heran dengan respons publik yang selalu menghadap-hadapkan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

"Kami menghormati hasil survei, tapi saya bingung baru tahun 2021 sudah bicara elektabilitas calon Presiden."

"Sudah bicara survei Capres, sudah bicara menghadap-hadapkan Mas Ganjar dengan Mba Puan," kata Arteria, dikutip dari tayangan Youtube, Kompas TV, Sabtu (14/8/2021), dilansir dari Tribunnews.com.

Pasalnya, lanjut Arteria, kedua sosok tersebut pasti sepakat dengan rekomendasi calon Presiden dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Dua-duanya PDIP, dua-duanya pasti patuh dan tegak lurus apapun yang direkomendasi oleh konstitusi partai kami melalui hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri," tambah Arteria.

Di sisi lain, mengenai tren pemasangan baliho Puan Maharani, Arteria menegaskan hal tersebut tidak ditujukan untuk meningkatkan elektabilitas.

"Keliru besar mengaitkan baliho dengan kepentingan elektoral, baliho Mba Puan itu tidak ditujukan untuk kepentingan elektoral."

"Dikatakan naik atau tidak dengan adanya baliho ya jelas tidak relevan, karena kita tidak ada tujuan untuk meningkatkan elektabilitas atau berbicara mengenai Capres maupun kepentingan elektoral," tegas Arteria.

Menurutnya, hasil survei yang tinggi tidak menjadi tolak ukur seseorang untuk dicalonkan menjadi Presiden di Pilpres 2024.

Ia menegaskan, PDIP hanya akan memilih calon presiden yang benar-benar menjadi pilihan rakyat, dan bukan dari hasil survei.

"Mas ganjar katanya layak jadi Capres atau punya hasil survei tinggi ya gapapa."

"Tapi yang utama di 2024, kita inginnya bukan presiden survei dan presiden hasil medsos (media sosial, red)."

"Tapi memang betul-betul presiden yang dipilih dari rakyat," ungkapnya.

Oleh karena itu, Arteria meminta agar publik bersabar dan tidak mengaitkan seakan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani bersaing dalam Pilpres 2024.

"Jadi bersabarlah kami juga belum tahu siapa yang mau direkomendasi, tapi sudah dihadap-hadapkan seperti ini," jelasnya. (Tribun-timur.com/ Sakinah Sudin)(Tribunnews.com/Maliana/Rizki Sandi Saputra)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved