Tribun Makassar
Pemkot Usul Aparong, Pemprov Maunya Rusun, Bagaimana Nasib Korban Kebakaran Kampung Lepping?
Para korban kebakaran masih menempati tenda-tenda darurat di lahan bangunan rumah mereka.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Memasuki pekan kedua pasca kebakaran, para korban masih menempati tenda-tenda darurat di lahan bangunan rumah mereka.
Seperti terpantau Selasa (24/8/2021) sore, di Kampung Lepping, Jl Muh Tahir, Kecamatan Tamalate, Makassar.
Para warga tampak beraktivitas di bawah tenda darurat yang dibangun.
Ada yang sibuk menyiapkan santap malam, adapula yang sibuk membenahi atap terpal yang bolong.
"Sudah masuk dua Minggu ini di sini. Kalau bantuan makanan, Alhamdulillah sudah ada untuk dimakan, pakaian juga," kata warga, Mina (35) yang dihampiri tribun-timur.com,.
Ia mengaku pasrah atas kondisi yang ada.
"Kalau pagi itu panas sampai siang begitu. Malam apalagi masuk subuh, kedinginan kita lagi," ujarnya.
Mina mengaku tidak mengetahui pasti sampai kapan dia beserta suami (Johan) dan tiga anaknya hidup di bawah tenda terpal.
"Mau membangun, tapi tidak adami apa-apa bisa diselamatkan. 12 gerobak burgerku hangus semua sama motor satu," ucapnya.
Lebih lanjut Mina bercerita, saat kejadian, ia bersama suami dan tiga anaknya berada di lantai dasar rumah.
Rumah yang ditinggalinya enam tahun terakhir itu, terbuat dari material kayu alias rumah panggung yang kolongnya ditembok.
"Waktu kejadian, sempat mau naik di atas rumah (lantai dua) ambil berkas-berkas sama barang-barang, tapi apinya sudah ada di atas, jadi saya larimi semua keluar sama anak-anak," cerita ibu tiga anak itu.
Rumah yang pertama terbakar, kata dia, adalah kontrakan yang berlokasi tepat di belakang rumahnya.
Si pengontrak rumah bernama Dg Jipa.
Dg Jipa pun kabur saat warga dan petugas Damkar Kota Makassar berjibaku memadamkan api.