Tribun Politik
Musda Demokrat Sulsel Kemungkinan Digelar Oktober, Ni'matullah Pilih Fokus Tangani Covid-19
Kader Partai Demokrat diminta tidak bicara politik di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Selatan, Ni'matullah Erbe memilih fokus mengawal penanganan pandemi Covid-19 dibanding bicara agenda kontestasi politik.
Ullah, sapaannya, mengatakan kader Partai Demokrat diminta tidak bicara politik di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19.
Hal itu diinstruksikan oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Partai Demokrat Sulsel akan menggelar musyawarah daerah dalam waktu dekat.
Agendanya memilih ketua baru dan membentuk kepengurusan baru.
Sambil menunggu jadwal musda, Ullah memilih fokus kerja-kerja sebagai wakil rakyat mengawal kebijakan pemerintah menangani pandemi Covid-19.
"Ketum Mas AHY keluarkan instruksi dilarang bicara kontestasi politik, Mas AHY instruksikan kader turun bantu masyarakat," kata Ullah kepada wartawan di DPRD Sulsel Selasa (24/8/2021).
Ullah mengatakan, masyarakat sedang kesusahan akibat pandemi Covid-19 selama satu tahun lebih ini.
Menurutnya masyarakat lebih membutuhkan perhatian dibanding bicara agenda politik.
"Jadi pandemi ini beri dampak kesehatan juga akibatkan dampak ekonomi yang sangat parah bagi masyarakat kecil, kita diminta kerja nyata beri bantuan, kalau tidak bisa banyak minimal sedikit yang penting ada bentuk kepedulian kita," katanya.
Ullah baru-baru ini turun membagikan sembako dan uang tunai kepada masyarakat terdampak resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19 di sejumlah desa di Kabupaten Pangkep.
Desa yang didatangi seperti Desa Tabo-tabo, Desa Taraweang, Desa Jagong, dan Desa Teko Labbua. Ullah didampingi pengurus DPD Demokrat Sulsel.
Ullah mengatakan sejumlah masyarakat Pangkep begitu bahagia ketika mendapatkan bantuan paket sembako.
Sementara soal musda, bagi Ullah, musda adalah ajang konsolidasi kader untuk memperkuat struktur dan infrastruktur partai, tidak boleh jadi ajang pertarungan yang menyebabkan perpecahan.
"Belum sementara ini (konsolidasi DPC). Saya selalu bilang musda itu momentum konsolidasi, memperkuat kader, solid, tingkatkan respon kepada masyarakat. Kita tetap on the track pada cara berpikir itu," katanya.
SK Kepengurusan Ullah dkk akan berakhir pada Desember 2021 ini.
Sejauh ini gelaran Musda masih menunggu jadwal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan keterlambatan gelaran musda dikarenakan pandemi Covid-19 yang belum mereda.
Herman mengatakan tahapan musda Demokrat sudah sempat jalan sebelum pandemi.
Namun Herman mengupayakan agar konsolidasi tingkat provinsi secepatnya bisa digelar.
Herman menyampaikan Musda Demokrat Sulsel kemungkinan akan digelar pada Oktober 2021 ini.
Forum tertinggi tingkat provinsi Sulsel itu akan memilih ketua dan membentuk kepengurusan baru masa bakti lima tahun ke depan.
"Kan karena pandemi-19, mereka jalan sebelum pandemi covid-19. Tapi saya akan melakukan percepatan, mungkin musda sekitar bulan Oktober," katanya.
Sejauh ini baru empat DPD Demokrat provinsi sudah menggelar musda.
Mulai dari DPD Demokrat Jawa Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Utara.
Dari keempat musda itu, seluruh ketua petahana berhasil terpilih kembali.
Demokrat Jawa Tengah kembali menetapkan Rinto Subekti, Sulawesi Barat menetapkan Suhardi Duka (Anggota DPR RI).
Sulawesi Tengah kembali menetapkan Anwar Hafid (Anggota DPR RI) dan Kalimantan Utara menetapkan Yansen Tipa Padan (Wagub Kaltara).
Herman mengatakan DPP Partai Demokrat di bawah komando Agus Harimurti Yudhoyono membuka kesempatan seluas-luasnya setiap kader mencalonkan diri bertarung.
Namun, DPP menyiapkan sejumlah persyaratan calon Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel.
"Sejauh ini memang masih dinamis, siapapun silahkan untuk berkompetisi secara sehat, dan kami proses secara demokratis," katanya.
Sejumlah persyaratan itu kata Herman antara lain, memiliki leadership, integritas, loyalitas, kapasitas, kapabilitas.
Kemudian mampu merangkul semua pihak/rekonsiliasi, memiliki target menang baik secara individu maupun organisasi, mampu secara finansial, bersih, serta mampu melakukan konsolidasi sesuai target organisasi.(*)
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95