Luwu Utara
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani Segera Evaluasi PTM Seusai Perpanjang Penerapan PPKM Level 3
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Luwu Utara tersebut mengatakan, pada 23 Agustus hari ini, pihaknya akan melakukan evaluasi.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Abdul Azis Alimuddin
TRIBUN-TIMUR.COM, LUTRA - Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani merespon pernyataan Presiden Joko Widodo yang mempersilakan pelajar yang sudah divaksin melakukan belajar tatap muka di sekolah.
Saat ini, Luwu Utara masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19 bersama sejumlah daerah di Sulsel, di antaranya Luwu Timur, Toraja, dan Wajo.
Mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Luwu Utara tersebut mengatakan, pada 23 Agustus hari ini, pihaknya akan melakukan evaluasi.
Satu di antaranya membahas pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Saat ini kata Indah, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 masih berlangsung dan baru saja diperpanjang.
Perpanjangan itu tercantum dalam Surat Edaran Bupati Nomor: 360/207/BPBD/VIII/2021, tentang perpanjangan penerapan PPKM Level 3 Tahap IV dan mengoptimalkan posko penanganan Covid-19 tingkat desa/kelurahan sebagai upaya pengendalian penyebaran Covid-19 di Luwu Utara.
"Tanggal 23 Agustus, kami evaluasi lagi untuk pemberlakuan PTM," katanya, Jumat (20/8/2021) lalu. Ia mengaku tidak ingin tergesa-gesa mengambil keputusan.

Apalagi, pasokan vaksin yang tersedia masih diprioritaskan untuk dosis kedua. "Mengingat pasokan vaksin yang ada masih diprioritaskan untuk dosis kedua," katanya.
Jokowi sebelumnya menyatakan, sekolah bisa melaksanakan PTM apabila seluruh siswa telah menjalani vaksinasi Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di Madiun, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021) lalu.
Dalam acara peninjauan itu Jokowi juga sempat berbicara dengan sejumlah sekolah di beberapa provinsi Indonesia melalui sambungan video call.
"Jadi semuanya, untuk semua pelajar di seluruh tanah air, kalau sudah divaksin silakan dilakukan belajar tatap muka karena kan SKB 3 menteri sudah ada," Jokowi menambahkan.
Dua Meninggal
Penyebaran kasus Covid-19 di Luwu Utara belum sepenuhnya bisa dikendalikan.
Buktinya, puluhan kasus harian masih ditemukan. Hari ini, Sabtu (21/8/2021) ditemukan lagi dua orang meninggal.
Mereka warga Sukamaju dan Sukamaju Selatan.
"Kembali dua orang meninggal dari Sukamaju dan Sukamaju Selatan," kata Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Luwu Utara I Komang Krisna.

Selain dua orang meninggal, kasus positif juga bertambah.
Sebanyak 24 kasus positif baru ditemukan. Kabar baiknya, 22 pasien dinyatakan sembuh.'
Adapun kasus baru yang ditemukan itu di sejumlah kecamatan, yakni di Masamba 1, Baebunta 2, Baebunta Selatan 3, Sabbang 3, Sabbang Selatan 3, Sukamaju 1.
Kemudian Tanalili 1, Malangke 2, Malangke Barat 2, Mappedeceng 4, Rongkong 1, dan Seko 1.
Sampai saat ini, kasus positif Luwu Utara mencapai 2.969 kasus. Sembuh sebanyak 2.429, dan meninggal 97, serta isolasi 444 orang.
Per hari ini (kemarin), jumlah kecamatan zona merah tetap 11. 11 kecamatan zona merah, yakni Masamba, Baebunta, Baebunta Selatan, Sabbang, Sukamaju.
Sukamaju Selatan, Bone-bone, Tanalili, Malangke, Mappedeceng, dan Malangke, Barat.
Sisanya, 3 kecamatan zona orange, yaitu Sabbang Selatan, Rampi, dan Seko.
"Zona kuning sisa satu kecamatan yakni Rongkong dan zona hijau sudah tidak ada," katanya.(*)