Presiden Afganistan Lari
Rakyat Marah Presiden Afganistan Kabur ke Luar Negeri, Alasan Mau Rapat Tapi Bawa Uang Tunai 1 Heli
Terpopuler: Rakyat Marah Presiden Afganistan Kabur ke Luar Negeri, Alasan Mau Rapat Tapi Bawa Uang Tunai 1 Helikopter
TRIBUN-TIMUR.COM - Presiden Afganistan Ashraf Ghani meninggalkan Negaranya saat kondisi genting panen kecaman.
Media-media melaporkan rakyat Afghanistan marah dan geram kepada Ashraf Gani karena Kabur saat Taliban mulai memasuki Kabul Ibu Kota Afganistan.
Lebih miris lagi, Ghani kabur dengan alasan mau rapat dengan Kementerian Pertahanan.
Namun media Rusia melaporkan, sang presiden yang ditumbangkan milisi Taliban, kabur ke Luar Negeri dengan helikopter dan uang tunai.
Ada empat mobil yang khusus mengangkut uang tunai yang dibawa Ashraf Ghani ke tempat pelariannya.

Melansir kompas.com, Ashraf Ghani diketahui kabur dengan dalih hendak melakukan pertemuan dengan salah satu pejabatnya.
Baca juga: Presiden Afghanistan Ashraf Ghani Kabur ke Luar Negeri, Taliban Kuasai Kabul Siapa Ali Ahmed Jalali?
Kejadian itu diungkapkan Elay Ershad, mantan anggota parlemen setelah kelompok Taliban memasuki ibu kota Kabul akhir pekan lalu.
"Saya sangat marah. Saya bahkan tidak bisa memberikan penjelasan dalam kata-kata," ucap Ershad dengan geram.
Ershad menduga Ghani meninggalkan ibu kota dengan helikopter pada Minggu (15/8/2021).
Dalam pelariannya, Ghani mengatakan Negaranya telah jatuh.
Alasannya meninggalkan Istana karena tidak ingin terjadi pertumpahan darah.
Namun alasan ini tetap tidak dierima oleh Ershad.
Helikopter dilaporkan penuh uang tunai yang diangkut ke helipad dengan 4 mobil.
Saat itu dia mengaku hendak rapat dengan pejabat di kementerian pertahanan.
"Dia meninggalkan negara dan rakyatnya. Saya tidak tahu mengapa saya memercayai dan mendukungnya," keluh Ershad.
Ashraf Ghani dalam pernyataannya di Facebook mengaku, dia kabur dari Afghanistan untuk menghindari pertumpahan darah.
Dilansir BBC Selasa (17/8/2021), menurut sumber pemerintahan Ghani justru didesak untuk pergi oleh pimpinan lainnya.
Presiden berusia 72 tahun tersebut mengungkapkan rencana untuk kembali ke Afghanistan suatu hari nanti.
Saat ditanyakan tentang itu, Ershad menuturkan dia berharap Ghani akan kembali sehingga dia bisa menatap matanya.
"Saya ingin saya menatap matanya dan berkata, saya perempuan namun memilih tetap tinggal di sini," tegasnya.
Ershad menerangkan jika memang pergi dengan dalih menghindari konflik lebih besar, seharusnya Ghani melakukannya enam bulan yang lalu.
Kedutaan Besar Rusia di Kabul menyindir Presiden Afghanistan sejak 2014 itu pergi dengan pengawalan empat mobil dan koper penuh uang.
Sumber dari Rusia menyebut bahwa Ghani mencari perlindungan di Oman, setelah laporan sebelumnya menyatakan dia pergi ke Tajikistan.
Sebabnya menurut keterangan sumber Tajikistan, tidak ada pesawat yang membawa Ghani mendarat di Dushanbe atau melintasi wilayah mereka.(*)