Timor Leste
Dulu Bersatu Melawan Indonesia, FALINTIL Timor Leste Lalu Pecah Dua Lalu F-FDTL Bertempur Lawan PNTL
Dulu Pernah Berperang dengan Indonesia, Kini Jadi Pasukan Bersenjata Resmi, Terkuak Inilah Kekuatan Militer Timor Leste yang Jarang Diketahui Dunia
Akhirnya Pertempuran Pecah
Itu dilakukan sebagai protes atas apa yang mereka lihat sebagai penembakan yang disengaja oleh tentara terhadap warga sipil.
Pertempuran pecah antara sisa-sisa pasukan keamanan Timor Leste dan pemberontak dan geng pada akhir Mei.
Pada tanggal 23 Mei, kelompok pemberontak Reinado menembaki personel F-FDTL dan PNTL di daerah Fatu Ahi.
Pada tanggal 24 Mei, personel F-FDTL di dekat markas besar Angkatan diserang oleh sekelompok petugas polisi pemberontak, pembuat petisi dan warga sipil bersenjata.
Serangan itu dikalahkan ketika salah satu kapal patroli komponen angkatan laut F-FDTL menembaki para penyerang.
Selama krisis, hubungan antara F-FDTL dan PNTL semakin memburuk, dan pada tanggal 25 Mei anggota F-FDTL menyerang markas PNTL, menewaskan sembilan petugas polisi tidak bersenjata.
Sebagai akibat dari kekerasan yang meningkat, pemerintah terpaksa mengajukan permohonan bagi penjaga perdamaian internasional pada 25 Mei.
Penjaga perdamaian mulai berdatangan di Dili keesokan harinya dan akhirnya memulihkan ketertiban.
Sebanyak 37 orang tewas dalam pertempuran di bulan April dan Mei dan 155.000 meninggalkan rumah mereka.
Penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menemukan bahwa menteri dalam negeri dan pertahanan serta komandan F-FDTL melakukan kegiatan ilegal.
Dimana PBB menemukan fakta dua lembaga itu telah secara ilegal mentransfer senjata kepada warga sipil selama krisis dan merekomendasikan agar mereka dituntut. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan Judul "Dulu Pernah Berperang dengan Indonesia, Kini Jadi Pasukan Bersenjata Resmi, Terkuak Inilah Kekuatan Militer Timor Leste yang Jarang Diketahui Dunia