Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Utara

Arus Sungai Rongkong Deras, Tim SAR Kesulitan Cari 2 Warga Desa Beringin Jaya Luwu Utara yang Hilang

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mememantau proses pencarian dua warganya yang hilang ini.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/CHALIK
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memantau proses pencarian dua warga hilang akibat pincara terbalik di Sungai Rongkong, Desa Beringin Jaya, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (18/8/2021). 

TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA SELATAN - Pencarian terhadap dua korban tenggelam di Sungai Rongkong, Desa Beringin Jaya, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, memasuki hari kedua.

Hingga Rabu (18/8/2021) siang, kedua korban belum ditemukan.

Yakni Manasia (50) dan Fivo (10), warga Dusun Melati, Desa Beringin Jaya.

Humas Basarnas Palopo, Usman, mengatakan, pihaknya menurunkan dua unit perahu karet dan sejumlah perahu milik warga setempat.

"Sampai siang ini belum ada hasil," kata Usman ketika ditemui tribun-timur.com di Kantor BPP, Desa Beringin Jaya.

Ia mengakui, pencarian yang dilakukan oleh tim SAR dibantu warga setempat menemui beberapa kesulitan.

Misalnya arus air sungai deras, banyak kayu, dan air keruh.

"Airnya sangat keruh, jadi tim tidak bisa menyelam," katanya.

Pencarian hari ini, sudah sampai pada wilayah Kecamatan Malangke Barat.

"Kita sisir sampai di dekat laut," tuturnya.

Sementara itu, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mememantau proses pencarian dua warganya yang hilang ini.

Indah datang Rabu siang didampingi Sekda Armiady, Kepala BPBD Muslim Muchtar, dan Camat Baebunta Selatan Muh Yamin.

Indah berharap kedua korban bisa secepatnya ditemukan.

"Kita berharap kedua korban bisa segera ditemukan," tuturnya.

Korban hilang setelah insiden pincara terbalik di Sungai Rongkong, Selasa (17/8/2021).

Pincara mengangkut puluhan orang yang hendak menyeberang ke kampung sebelah.

Pincara merupakan satu-satunya akses warga untuk menyeberang.

Kelebihan Muatan

Pincara yang terbalik di Sungai Rongkong, Desa Beringin Jaya, Kecamatan Baebunta Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, kelebihan muatan.

Demikian dikatakan Kapolsek Baebunta, Ipda Nelti.

Selain kelebihan muatan, pada pincara tersebut tidak ada manifest penumpang dan alat keselamatan (pelampung).

"Saat kejadian, debit air sungai sedang meningkat atau arusnya cukup deras," kata Nelti.

"Banyaknya jumlah penumpang turut menjadi penyebab mesin perahu tidak mampu melawan air," tuturnya.

Pincara merupakan satu-satunya akses yang dapat digunakan warga.

Bila ingin menyeberangi Sungai Rongkong setelah jembatan gantung hanyut akibat banjir bandang tahun lalu.

"Karena merupakan pengadaan swadaya, pengelolaan perahu penyebrangan dilakukan secara sederhana oleh warga, tanpa adanya manifest serta perangkat keselamatan berupa pelampung," jelasnya.

Kedua korban yang belum ditemukan kemungkinan telah tenggelam dan terbawa arus sungai hingga ke wilayah Kecamatan Malangke Barat.

"Luasnya area pencarian serta keruh dan derasnya air sungai menyulitkan upaya pencarian yang dilakukan oleh tim SAR," tuturnya.

Peristiwa ini, lanjutnya terjadi Selasa (17/8/21) sekitar pukul 09.00 Wita.

"Pincara dikemudikan oleh lelaki Firman alias Aco," katanya.

Ia menjelaskan, pincara berupa dua unit perahu yang dipasang sejajar dengan jarak sekitar satu meter.

"Kemudian dipasangi lantai berupa papan kayu untuk menampung penumpang dan barang," katanya.

Sebelum kejadian, rombongan warga Dusun Melati dari sebelah barat sungai hendak menghadiri acara akikah di sebelah timur sungai.

Mereka menumpang pincara yang dikemudikan Firman.

Setelah menyeberang, sekitar 60 meter dari dermaganya, mesin perahu tidak kuat melawan arus deras.

Pincara lalu hanyut kemudian menabrak tiang beton bekas jembatan gantung.

Tabrakan tersebut menyebabkan stand mesin perahu patah.

Sehingga mesin perahu mati dan tenggelam usai kemasukan air.

Penumpang yang ada di atas jatuh dan hanyut terbawa arus sungai.

"Setelah menyelamatkan diri dan dilakukan pemeriksaan, ada dua orang penumpang yang belum diketahui keberadaannya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Desa Beringin Jaya, Asrianto mengatakan pincara memuat 21 penumpang.

21 penumpang itu, di luar dari dua orang yang mengoperasikan pincara.

Sehingga saat kejadian, terdapat 23 orang di atas pincara.

"Penumpangnya 21 orang," kata Asrianto ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Asrianto mengatakan, dari 23 orang yang menjadi korban, dua diantaranya dinyatakan hilang.

Keduanya adalah Manasia (50) dan Fivo (10).

"Dua yang masih hilang, satu orang dewasa dan satu anak-anak," katanya.

Sementara sisanya dinyatakan selamat.

Korban selamat, kata Asrianto, sudah kembali ke rumah.

"Yang selamat sudah ke rumah masing-masing," tuturnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved