Tribun Makassar
Tak Terakomodir Kepengurusan Taufan Pawe,Tim Nurdin Halid Rangkul Kader Senior Golkar Jelang Pilgub
Tim persiapan pemenangan Nurdin Halid terus bergerak menghimpun aspirasi kader jelang Pilgub Sulsel.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Tim persiapan pemenangan Nurdin Halid terus bergerak menghimpun aspirasi kader jelang Pilgub Sulsel.
Mereka mengukur peluang mantan Ketua Umum PSSI maju kembali calon Gubernur Sulawesi Selatan 2024.
Ketua tim Farouk M Betta mengatakan, respon sejumlah kader dan tokoh-tokoh lintas partai mengalir selama hampir dua pekan ini.
Banyak yang mendukung Nurdin Halid maju Pilgub Sulsel lagi.
Aspirasi itu nantinya akan jadi kajian dan pertimbangan tim dalam mendorong Nurdin Halid maju Pilgub Sulsel 2024.
"Alhamdulillah selama hampir dua pekan ini banyak kader yang merespon langkah Pak NH. Bukan hanya dari kader partai Golkar, tetapi juga tokoh-tokoh pengusaha," kata Aru kepada wartawan di Kedai Kopi Pagi Hari Jl Boulevard Kota Makassar, Minggu (15/8/2021).
Aru ingin menjalankan tugas dari Wakil Ketua Umum Ahmad Doli Kurnia Tanjung untuk merangkul kader-kader Partai Golkar.
Aru mengungkapkan ada banyak kader beringin purna pengurus yang terabaikan.
Mereka perlu dirangkul agar tidak terjadi perpecahan menghadapi pemilu 2024.
Menurutnya, Partai Golkar terancam tumbang jika beringin tidak solid.
"Saya dan Pak Irwan Muin punya tugas menghimpun kader-kader seideologi yang tidak diberdayakan, ini semata-semata menindaklanjuti arahan Bang Doli, karena kita cinta Golkar," ujar Aru.
Mantan Ketua DPRD Kota Makassar itu menekankan, Partai Golkar adalah milik kader bukan semata milik pengurus.
Partai Golkar itu partai kader, perbedaan pandangan itu biasa, dan selalu mewarnai kepengurusan, perbedaan pandangan itu tidak boleh melahirkan perpecahan.
Menurutnya, ada sejumlah kader yang sudah puluhan tahun berjuang bersama berpotensi pindah partai jika tidak dirangkul kembali membesarkan beringin.
"Pesan Bang Doli, tugas kami bantu solidkan kader Golkar, merangkul kader purna struktur pengurus," ujarnya.
Sehingga tidak boleh ada terabaikan, tidak boleh ada tersingkirkan, apalagi bagi mereka yang pernah berjuang bersama-sama.
"Sebagai kader, kita semua cinta partai," kata Aru.
Aru melanjutkan, Partai Golkar adalah partai besar yang berhasil melahirkan banyak pemimpin daerah.
Untuk itu, Aru menilai, banyaknya kandidat calon Gubernur dari Partai Golkar menandakan beringin berhasil dalam melakukan kaderisasi.
"Apalagi dalam PO itu disebutkan tidak ada mengusulkan satu nama dari DPD, jadi semua kader punya peluang sama," ujarnya.
"Pilgub Sulsel kan masih lama, masih ada tiga tahun, kita himpun aspirasi kader lalu kita melakukan survei siapa kekuatan terbaik beringin," ujarnya.
Puhaknya akan melakukan survei secara objektif, mencari calon kader paling kuat bertarung di Pilgub Sulsel.
Terpisah Nurdin Halid mengaku mendapat dorongan maju Pilgub Sulsel dari sejumlah pihak dan sahabat.
Untuk itu Nurdin Halid membentuk tim untuk mengukur keinginan kader Golkar Sulsel maupun masyarakat.
"Banyak informasi ke saya minta untuk kembali mengabdi di Sulsel, tapi saya belum mengiyakan. Untuk itu menjawab semua pertanyaan, saran, dan masukan dari berbagai tokoh Sulsel, maupun luar Sulsel, makanya saya perintakan tim untuk tanya dulu bagaimana pendapat kader Golkar Sulsel," kata NH.
"Sesudah itu ketika pendapat mereka mengatakan bahwa NH maju lagi. Baru ditanya lagi masyarakat. Terkait mekanisme memenuhi keinginan masyarakat luas terhadap Golkar terlebih dahulu," sambung NH.
NH mengatakan di Golkar itu ada mekanisme tetapi banyak faktor dan kriteria, baik survey.
"Biar orang mau didukung secara pernyataan oleh orang, tapi kalau survei tidak mendukung, tidak bisa juga kita maju," katanya.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95