Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kader PSI

'Saya Anggota DPRD Saya Buat Aturan', Sosok Viani Limardi PSI Viral Tak Diterima Ditegur Polisi

'Saya Anggota DPRD Saya Buat Aturan', Sosok Viani Limardi anggota Fraksi PSI DPRD Jakarta Viral Karena melanggar Ganjil Genap Jakarta ditegur polisi

Editor: Mansur AM
kompas.com
Sosok Viani Limardi Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta viral ditegur karena ganjil genap oleh polisi 

"Petugas di lapangan sudah bekerja keras menegakkan aturan yang ditetapkan pemerintah. Kami berterima kasih kepada kerja para petugas di lapangan," ucapnya, Kamis (12/8/2021).

Dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJakarta.com, Michael juga meminta Viani untuk menyampaikan pendapatnya di dalam forum pengambilan kebijakan.

Sebab sebagai wakil rakyat, Michael menilai, kadernya itu seharusnya bisa menjaga nilai-nilai dan etika publik.

Pernah Viral Akui Kecewa dengan Keputusan Partai

Nama Viani Limardi atau Sis Viani beberapa juga sempat jadi sorotan beberapa waktu lalu.

Hal tersebut menyusul viral di media sosial video klarifikasi dari sejumlah anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta terkait penolakan kenaikan Rancangan Kerja Tahunan (RKT) DPRD DKI menjadi Rp 888 miliar.

Adapun video itu diambil saat rapat membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta Tahun 2021 yang dihelat di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.

Dalam video itu tampak anggota Fraksi PSI, yaitu Viani Limardi dan William Aditya Sarana mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap instruksi dari partainya.

Viani mengaku terpukul dan merasa dilecehkan atas sikap yang diambil Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI DKI Jakarta itu.

Namun, sebagai seorang anggota partai, dirinya mengaku tak bisa berbuat banyak dan terpaksa menjalankan instruksi partainya.

"Kami menyadari bahwa kami tidak bisa berbicara hanya sebagai perorangan, tetapi sebagai satu kesatuan fraksi, sehingga apapun yang sudah dilakukan atau apapun yang sudah diambil fraksi dengan berat hati kami terima," tuturnya.

Kekecewaan juga diungkapkan oleh William Aditya Sarana, politisi muda ini merasa dikhianati oleh partainya sendiri.

Sebab, keputusan menolak kenaikan RKT ini terbilang sangat mendadak.

"Saya sedari awal di Komisi A tidak diperintahkan apapun. Tiba-tiba di akhir, H-1 sebelum paripurna ada kebijakan lain," ujarnya.

Bahkan, politisi muda yang selama ini dikenal vokal mengungkapkan rasa malunya atas kebijakan yang diambil partainya tersebut.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved