Monster Godzilla
Monster Godzilla Ternyata Berkaitan dengan Ledakan Bom Atom Hiroshima & Nagasaki, Begini Ceritanya?
Selama Ini Dikira Hanya Makhluk Mitologi Semata, Monster Godzilla Ternyata Lahir Ketika Ledakan Bom Atom Hiroshima dan Nagasaki, Bagaimana Ceritanya?
Namun setelah itu perahu itu mengubah jalurnya ke selatan menuju Kepulauan Marshall, hanya 80 mil di sebelah barat tujuannya ada Bikini Atoll, pulau yang terkenal dengan pengujian senjata nuklir AS termasuk Castle Bravo.
Castle Bravo adalah perangkat nuklir paling kuat yang pernah diledakkan oleh AS, dan dijadwalkan untuk pengujiannya pada 1 Maret 1954.
Tanggal 1 Maret 1954 juga merupakan hari ketika perahu Lucky Dragon No. 5 sampai di Kepulauan Marshall.
Pemerintah AS telah mendeklarasikan zona bahaya sejauh 57 ribu mil persegi yang dapat terdampak oleh pengujian itu.
Namun mereka tidak dapat memprediksi kekuatan Castle Bravo sesungguhnya.
Pengujian itu terbukti dua kali lebih kuat daripada prediksi awal, dan perubahan pola cuaca menerbangkan sisa nuklir jauh keluar zona bahaya, tempat Lucky Dragon No. 5 berlayar.
Dalam beberapa jam pengujian saja, kapal tertimbun oleh debu halus radioaktif, atau yang disebut para nelayan itu shi no hai, debu kematian.
Mereka segera kembali ke Yaizu, tapi semua sudah terlambat.
Semua kru jatuh sakit karena sindrom radiasi akut, dan cerita mereka dengan cepat menjadi sensasi, menyebabkan satu bangsa takut dan panik.
Kecelakaan perahu Lucky Dragon No. 5 menjadi momentum pergerakan antinuklir nasional.
Selanjutnya 8 bulan setelah kecelakaan itu, film "Gojira" yang digarap di tahun 1954 sebelumnya akhirnya disiarkan di bioskop dengan adegan pembuka yang sangat sesuai dengan apa yang dialami bangsa Jepang.
Film "Gojira" awalnya bukanlah film fantasi blockbuster melainkan film horor, terutama di mata warga Jepang yang telah menyaksikan kehancuran serupa.
Godzilla adalah simbol senjata termonuklir dan juga korban, seperti keputusan direktorial oleh sutradara Ishiro Honda, yang menjelaskan "Aku mengambil karakteristik bom atom dan menggunakannya kepada Gojira."
Tekstur kulitnya dibuat serupa dengan luka keloid dari para penyintas pengeboman Hiroshima, dan senjata andalannya, pancaran panas atom, dihasilkan oleh energi nuklir di dalam makhluk itu dan dilepaskan melalui rahangnya untuk membawa kehancuran ke kota-kota Jepang.
Gojira melepaskan kebrutalan dengan cara yang tidak pernah direkam di bioskop sebelumnya: teguh, tidak masuk akal dan tidak pandang bulu.