Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Edukasi

Tahukah Kamu Seberapa Kuat Jaring Laba-Laba?

Jaring laba-laba merupakan salah satu material terkuat yang diciptakan secara alami oleh alam

Editor: Hasriyani Latif
Inhabitat via Kompas.com
Jaring Laba-laba (Inhabitat) 

TRIBUN-TIMUR.COM - Seberapa Kuat Jaring Laba-Laba?

Laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa.

Faktanya, jaring laba-laba tak selemah apa yang kamu lihat.

Lantas, pernahkan kamu membayangkan seberapa kuat jaring laba-laba?

Saat melihat jarring laba-laba pernahkah kamu membayangkan seberpa kuat jaring tersebut?

Dalam film Spiderman, bahkan digambarkan jarring laba-laba dapat menahan laju kereta cepat dan menghentikannya.

Hal tersebut bukan sebatas fiksi ilmiah, namun jaring laba-laba merupakan salah satu material terkuat yang diciptakan secara alami oleh alam sejak 300 juta tahun yang lalu.

Menurut para ilmuan, jaring laba-laba lebih kuat dari baja dan lebih keras dari Kevlar (serat karbon ringan yang sangat kuat).

Jaring laba-laba dinilai lima kali lebih kuat dibanding dengan baja.

Ketika kekuatan tarik baja dan jaring laba-laba dengan diameter yang sama diuji, baja dapat menahan kekuatan berkisar 0,2 GPa.

Namun ternyata sutra laba-laba dapat menahan kekuatan tarik hingga 1 GPa.

Lalu mengapa jaring laba-laba mudah putus dan rusak ketika manusia menyentuhnya atau membersihkannya?

Padahal harusnya lebih kuat dari baja?

Jawabannya sangat mudah, yaitu karena jaring laba-laba terbuat dari sutra yang sangat tipis.

Dilansir dari ABC Education, jaring laba-laba hanya berdiameter 0,003 milimeter yang artinya 20 kali lebih tipis dibanding sengan sehelai rambut manusia.

Jangankan jaring laba-laba, jika baja dibuat setipis itu, tetap akan mudah rusak.

Sebaliknya jika sutra laba-laba memiliki ukuran sebesar baja, mereka akan lebih kuat dari baja namun jauh lebih ringan.

Dilansir dari UCSB Science Line, kekuatan absolut jaring laba-laba adalah kemampuan material untuk menahan putus, terlepas dari beban yang diberikan kepadanya.

Tidak seperti baja yang terbuat dari bahan-bahan keras, sutra laba-laba terbuat dari protein.

Protein tersebut dinamakan dengan spidroin yang tersusun atas asam amino, alanine, dan glisin.

Asam amino diuntang secara berulang-ulang menghasilkan untai panjang mirip seperti DNA.

Begitupula dengan alanine dan glisin yang membentuk beta kristal dan amorf.

Hal tersebut membuat alanine berperan penting dalam kekuatan sutra laba-laba, sedangkan glisin berperan dalam elastisitasnya.

Fakta unik lain dari jaring laba-laba adalah laba-laba menggunakan jenis sutra yang berbeda untuk membuat satu jaringnya.

Dilansir dari inChemistry, ketika memulai konstruksi, laba-laba menggunakan sutra ampulla utama sebagai tali tarik dirinya sendiri dan sutra ampul kecil sebagai perancah sementara.

Sutra ampulla utama kemudian membuat kerangka jaring laba-laba yang kemudian diisi dengan sutra flagelliform membentuk jaring-jaring heksagonal.

Sutra flagelliform lebih lengket dan lebih elastis sehingga cocok untuk memerangkap mangsa yang lewat.

Benang-benang tersebut disatukan dengan sutra piriformis yang menguatkan strukturnya.
Jika ada mangsa yang terperangkap, laba-laba akan membungkusnya dengan sutra aciniform.

Adapun laba-laba sering membentuk pelindung kantung telur dari sutra tubiliform.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/19/114617069/benarkah-jaring-laba-laba-sangat-kuat,".

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved