Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Kader Ingin Ketua Demokrat Maju Calon Gubernur Sulsel 2024, Ilham Arief Sirajuddin atau Nimatullah?

Sejumlah kader berharap Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Sulsel melahirkan figur calon ketua yang siap bertarung pada Pilgub Sulsel.

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/ARI MARYADI
Kolase Ilham Arief Sirajuddin dan Ni'matullah Erbe. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Sejumlah kader berharap Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Sulsel melahirkan figur calon ketua yang siap bertarung pada Pilgub Sulsel.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Parepare, Rachmat Sjamsu Alam mengatakan, partai segitiga mercy punya elektabilitas yang kuat berdasarkan hasil survei baru-baru ini.

Untuk itu ia berharap Ketua Demokrat Sulsel maju calon Gubernur Sulawesi Selatan 2024.

Dalam dua kali Pemilu Legislatif, Partai Demokrat selalu masuk 4 besar.

Pemilu 2014 Partai Demokrat di posisi kedua dengan raihan 11 kursi, hanya kalah dari Partai Golkar.

Kemudian pemilu 2019, Partai Demokrat di posisi keempat dengan capaian 10 kursi, di bawah Golkar 13 kursi, Nasdem 12 kursi, dan Gerindra 11 kursi.

"Tentu sebagai partai yang diprediksi dapat memenangkan pemilu 2024 sebagimana yang dilangsir salah satu lembaga survei nasional baru-baru ini, maka sudah pasti dan wajib Partai Demokrat Sulsel akan mengusung kadernya dalam Pilgub Sulsel," kata Rachmat saat dihubungi Tribun Timur Senin (9/8/2021).

Rachmat menyebut dua kader Partai Demokrat yang punya kans maju calon Gubernur Sulsel 2024, yaitu Ni'matullah Rahim Bone dan Ilham Arief Sirajuddin.

Keduanya kini sudah menyatakan diri ingin maju memimpin Partai Demokrat Sulsel.

Rachmat mengatakan, Partai Demokrat Sulsel punya jaringan politik eksekutif dan legislatif di 24 kabupaten kota sebagai modal mendorong kader bertarung calon gubernur.

"Salah satunya Pak Ni'matullah atau Pak IAS, apalagi partai demokrat di Sulsel cukup mempunyai jaringan partai yang kuat, termasuk di eksekutif dan di legislatif," katanya.

Gelaran Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) masih menantikan jadwal dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Sejauh ini, dari 11 partai politik pemilik kursi parlemen DPRD Sulsel, Partai Demokrat satu-satunya parpol yang belum melakukan musyawarah daerah.

Pada 2022 mendatang, tahapan awal pemilu 2024 akan dimulai yaitu verifikasi partai politik peserta pemilu 2024.

Gelaran Musyawarah Daerah Partai Demokrat Sulawesi Selatan berpeluang mempertemukan pertarungan Ullah melawan Ilham Arief Sirajuddin.

Baik IAS maupun Ni'matullah Erbe secara terbuka sudah menyatakan keinginannya maju bertarung.

Pertarungan IAS melawan Ni'matullah akan diselesaikan di tingkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP), bukan lagi sistem voting atau pemungutan suara seperti Musda 2016 lalu.

24 ketua DPC se-Sulsel, ditambah 1 suara DPD, dan 1 suara DPP memilih maksimal 3 calon ketua.

Selanjutnya, 3 calon ketua nantinya akan dipilih oleh Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, dan BP OKK DPP Demokrat.

Dalam sejumlah kesempatan, IAS mengungkapkan punya ide dan gagasan kepemimpinan yang belum tuntas di Partai Demokrat.

Hal itu menjadi motivasi mantan Wali Kota Makassar dua periode itu ingin memimpin kembali Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Selatan.

Aco, sapaan, mengatakan punya tekad membawa Partai Demokrat memenangi pemilihan legislatif tingkat provinsi Sulawesi Selatan.

Aco yang terpilih memimpin Partai Demokrat tahun 2010 lalu mengundurkan diri pada 2014 akibat kasus hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Alasan saya maju musda karena saya pernah memimpin Demokrat tapi tidak tuntas, belum tuntas ide dan gagasan saya. Ada hal yang harus dituntaskan," katanya.

"Seandainya saya tidak bermasalah hukum tahun 2014, saya yakin kita bisa dapat ketua DPRD Sulsel di Pemilu 2019," ujarnya.

Pria kelahiran Gowa 16 September 1965 itu mengaku punya rasa keterpanggilan untuk membawa Partai Demokrat jadi pemenang pemilu di Sulsel.

Ia mengatakan partai berlambang segitiga mercy itu punya peluang jadi pemenang pemilu jika dikelola dengan baik.

Aco meyakini sejumlah strategi yang pernah ia bangun saat memimpin Partai Demokrat masih relevan ke depan.

"Berdasarkan kejadian politik mendalam, saya berkesimpulan, kalau saya diberi kesempatan Insyaallah saya bisa bawa Partai Demokrat jadi pemenang pemilu," ujarnya.

Sementara itu Ni'matullah Erbe juga menyatakan keinginannya melanjutkan kepemimpinan Partai Demokrat Sulsel.

Namun Ullah, musda adalah ajang konsolidasi kader untuk memperkuat struktur dan infrastruktur partai, tidak boleh jadi ajang pertarungan yagn menyebabkan perpecahan.

"Belum sementara ini (konsolidasi DPC). Saya selalu bilang musda itu momentum konsolidasi, memperkuat kader, solid, tingkatkan respon kepada masyarakat. Kita tetap on the track pada cara berpikir itu," katanya.

Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved