Isolasi Mandiri
Tak Boleh Sembarangan, Begini Cara Bersihkan Kamar Bekas Isolasi Mandiri Pasien Covid-19
Jangan sembarangan, berikut langka-langkah bersihkan kamar bekas isolasi mandiri pasien Covid-19.
TRIBUN-TIMUR.COM - Jangan Sembarangan, berikut langka-langkah bersihkan kamar bekas Isolasi Mandiri pasien Covid-19.
Ternyata tidak sekedar diberi disinfektan loh.
Seperti diketahui, kini banyak pasien Corona tanpa gejala atau gejala ringan memilih isuolasi mandiri di rumah.
Setelah sebuah ruangan dipakai, otomatis ada kemungkinan ruangan tersebut dipenuhi sisa-sisa virus.
Tentu harus dibersihkan lagi sebelum dipakai kembali.
Dikutip dari instagram dr Muslim Kasim, inilah cara membersihkan dan mendisinfeksi rumah setelah isoman ada 3 pilihan, yaitu:
1. Langsung dipakai kurang dari 24 jam setelah dinyatakan negatif Covid
- Bersihkan dan disinfeksi permukaan di are yang digunakan pasien seperti kamar tidur dan kamar mandi.
- Utamakan permukaan-permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, tombol on/off lampu, pegangan kursi dan lain-lain
- Gunakan masker dan sarung tangan saat masuk ruangan dan saat membersihkan
- Usahakan ventilasi bagus dengan membuka pintu dan jendela lebar-lebar
Selain itu, buka jendela kamar tidur untuk memastikan sinar matahari masuk dan sirkulasi udara terjadi dengan baik. Anda juga bisa menyalakan kipas angin untuk membantu meningkatkan aliran udara.
- Lakukan diinfeksi secara berhati-hati.
2. Menunggu 24 jam sampai 3 hari
- Bersihkan area yang digunakan pasien seperti kamar tidur dan kamar mandi
3. Menunggu lebih dari 3 hari
- Tidak perlu pembersihan khusus
- Tidak perlu disinfeksi
Larutan yang bisa digunakan sebagai diinfeksi antara lain etanol 70-90 persen atau hidrogen peroksida H2O2 (lebih dari 0,5%)
Atau bisa juga memakai klorin 0,1-0,5 persen.
Gunakan larutan diinfektan sesuai dengan anjuran dan aturan pakai yang tertera di kemasan produk.
Urutan Bersihkan Benda
Bersihkan area-area yang sempat digunakan oleh pasien isoman.
Disinfeksi tak diperlukan jika ruangan dibersihkan dalam jarak waktu ini. Sementara jika kamar dibersihkan setelah tiga hari, kita cukup membersihkannya seperti melakukan pembersihan rumah rutin.
Melansir Nova.ID, mulailah dengan permukaan yang sering disentuh oleh pasien isoman, seperti gagang pintu, meja, saklar lampu, pintu kulkas, ponsel, dan lainnya.
Jika menggunakan disinfektan semprot, biarkan selama beberapa menit sebelum mengelap benda tersebut. Sebab, disinfeksi tidak berlangsung secara instan.
Ketika mencuci seprai, pakaian atau bahan lain yang digunakan oleh pasien isoman, pastikan menggunakan masker dan sarung tangan.
Boleh juga memberikan cairan antiseptik dalam rendaman cucian tersebut.
Setelah mencuci, jangan lupa mencuci tangan.
Alih-alih menggunakan sapu, lebih baik menggunakan lap pel basah untuk membersihkan ruangan bekas isoman.
Hal ini dilakukan untuk mencegah debu berterbangan ketika dibersihkan dan terhirup.
Itulah beberapa cara membersihkan ruangan setelah menjalani isolasi mandiri.
Bersihkan Peralatan Elektronik
Pertimbangkan untuk memasang pelapis yang mudah dilepas pada peralatan-peralatan elektronik misalnya ponsel, tablet, keyboard, remote TV, atau remote AC untuk mempermudah pembersihan.
Ikuti petunjuk produsen untuk membersihkan perangkat elektronik.
Jika perlu, gunakan disinfektan, tetapi perhatikan bahwa banyak produk pembersih peralatan elektronik mengandung alkohol karena cepat kering.
Cara Mengetahui Pasien Covid-19 Sembuh Saat Isolasi Mandiri di Rumah
imak cara isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19, ketahui juga tanda pasien isoman bisa dinyatakan sembuh.
Seseorang yang terpapar Covid-19 akan mengalami beberapa gejala, mulai dari gejala ringan hingga berat.
Namun, tidak menutup kemungkinan seseorang yang terpapar tidak merasakan gejala apapun.
Jika Anda merasakan gejala ringan Covid-19 ataupun tidak bergejala, maka dianjurkan melakukan isolasi mandiri di rumah.
Dalam Buku Panduan Isolasi Mandiri dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) dijelaskan bahwa seseorang yang terpapar Covid-19 dikatakan tanpa gejala jika frekuensi napas 12-20 per menit dengan tingkat saturasi oksigen lebih dari 95 persen.
Adapun tingkat saturasi oksigen seseorang dapat diketahui menggunakan oksimeter.
Karena itu, pasien yang menjalani isolasi mandiri perlu menyediakan oksimeter dan termometer untuk mengukur suhu tubuh dengan frekuensi pengecekan dua kali sehari, setiap pagi dan malam.
Cara Isolasi Mandiri di Rumah
Berikut ini sejumlah panduan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes):
1. Selalu memakai masker dan membuang masker bekas di tempat yang ditentukan.
2. Jika sakit (ada gejala demam, flu, dan batuk), maka tetap di rumah.
Jangan pergi bekerja, sekolah, ke pasar atau ke ruang publik untuk mencegah penularan masyarakat.
3. Manfaatkan fasilitas telemidicine atau sosial media kesehatan dan hindari transportasi publik.
Beritahu dokter dan perawat tentang keluhan dan gejala, serta riwayat bekerja ke daerah terjangkit atau kontak dengan pasien Covid-19.
4. Selama di rumah, bisa bekerja di rumah.
Gunakan kamar terpisah dari anggota keluarga lainnya dan jaga jarak 1 meter dari anggota keluarga.
5. Tentukan pengecekan suhu harian, amati batuk, dan sesak napas. Hindari pemakaian bersama peralatan makan, peralatan mandi, dan tempat tidur.
6. Terapkan perilaku hidup sehat dan bersih, serta konsumsi makanan bergizi, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, dan lakukan etika batuk dan bersin.
7. Jaga kebersihan dan kesehatan rumah dengan cairan disinfektan.
Selalu berada di ruangan terbuka dan berjemur di bawah sinar matahari setiap pagi (antara 15-30 menit).
8. Hubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika sakit berlanjut seperti sesak napas dan demam tinggi, untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Adapun gejala ringan pasien Covid-19 sebagai berikut:
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Pilek
- Demam
- Batuk, umumnya batuk kering ringan
- Fatigue/kelelahan ringan
- Anoreksia
- Kehilangan indera penciuman/anosmia
- Kehilangan indra pengecapan/ageusia
- Mialgia dan nyeri tulang
- Mual, muntah, nyeri perut
- Diare
- Konjungtivis (radang atau iritasi mata)
- Kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki
- Frekuensi napas 12-20 kali per menit
- Saturasi lebih dari 95 persen.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com