Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Jeneponto

Viral Kisah Sedih Bintara Polri Sepekan Ikut Pelatihan, Tangis Pecah saat Lihat Ayah Terbujur Kaku

Sebelum wafat, sang ayah yang mengantar Iklasul ke SPN Batua untuk menjalani pendidikan sebagai calon Bintara Polri.

Penulis: Muh Rakib | Editor: Hasriyani Latif
Tangkapan layar video
Kisah seorang siswa Bintara Polri ditinggal ayahnya saat menjalani Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktukba) di Sekolah Kepolisian Negara atau SPN Batua, Polda Sulsel viral di media sosial. 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Kisah seorang siswa Bintara Polri ditinggal ayahnya saat menjalani Pendidikan dan Pembentukan Bintara (Diktukba) di Sekolah Kepolisian Negara atau SPN Batua, Polda Sulsel viral di media sosial.

Dalam unggahan video yang beredar di sejumlah kanal Instagram, kejadian itu di Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Tepatnya di Dusun Batu Bassi, Desa Pallantikang, Kecamatan Bangkala.

Sang anak, tampak mengenakan seragam dinas polisi berlari ke dalam rumah melewati sejumlah pelayat yang memadati pekarangan rumah.

Saat tiba di ruang tengah rumah, tepatnya di pembaringan jasad ayahnya, pria yang diketahui bernama Iklasul Amal Ahmad itu langsung melepas topinya.

Ia pun mendekap dan mencium wajah sang ayah yang sudah terbujur kaku terbungkus kain.

Isak tangis sang anak dan pelayat yang berada dalam rumah pun seketika pecah melihat momen mengharukan itu.

Pasalnya, sepekan sebelum wafat, sang ayah yang mengantar Iklasul ke SPN Batua untuk menjalani pendidikan sebagai calon Bintara Polri.

Sontak kisah haru itu pun viral dan mengundang simpati netizen.

Darmawati, kerabat Iklasul Amal Ahmad menceritakan perjuangan ayah Iklasul saat ingin mendaftarkan anaknya menjadi polisi.

Menurutnya, Iklasul Amal Ahmad sangat didukung penuh oleh orangtuanya untuk menjadi seorang anggota Polri.

Dan sekarang sudah lulus dan sudah menggunakan seragam cokelat yang diimpakan Ayahnya.

Tetapi saat anaknya lulus menjadi anggota Polri, ia malah pergi meninggalkan anaknya untuk selamanya.

"Dari awal Almarhum support 100 persen terhadap anaknya untuk menjadi seorang polisi. Keluarganya juga begitu, omnya, tantenya dan sepupu-sepupunya juga dukung dia," jelasnya kepada tribun-timur.com, Sabtu (7/8/2021).

Dikatakan, semasa hidup almarhum tidak henti-hentinya mendukung anaknya untuk menjadi seorang polisi.

Iklasul mendaftar anggota Polri sebanyak tiga kali hingga akhirnya lulus.

"Ada tiga kali mendaftar ini, sejak dia kelas 3 MAN pertama kali mendaftar menggunakan surat keterangan lulus. Itu yang pertama kali," tambahnya.

Mantan Atlet Voli

Iklasul Amal Ahmad dan ayahnya dikenal baik oleh masyarakat Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Hal ini diungkap oleh adik Almarhum yang bernama Darmawati.

Ia mengatakan bahwa gaya hidup Almarhum itu terbilang sederhana dan mudah bergaul dengan masyarakat setempat.

"Bapak itu pergaulannya luar biasa, hidupnya sederhana, berbaur dengan masyarakat dan mengayomi semua adik-adiknya dan kebetulan almarhum anak pertama," ujar Darmawati saat ditemui tribun-timur.com di rumah duka, Sabtu (7/8/2021) siang.

Begitupun dengan keseharian, Iklasul Amal Ahmad tidak beda jauh dari Almarhum bapaknya.

"Anaknya yang soleh, sama bapaknya. Bapaknya kan aktif di masjid Iklasul juga aktif di masjid. Itu juga pergaulannya sama anak-anak yang sewajarnyalah remaja," ungkapnya.

Selain itu, keseharian Iklasul Amal Ahmad juga sering berolahraga dan merupakan atlet voli sebelum masuk menjadi calon Bintara Polri.

"Dia itu aktif olahraga, dia kan sempat jadi atlet voli juga, sempat dikontrak di Jeneponto," bebernya.

Semasa sekolah Iklasul Amal Ahmad di MAN Binamu Jeneponto sempat menjadi pengibar bendara merah putih di hari 17-an pada 2017 lalu.

"Paskibraka, pasukan 8. Bawa bendera juga itu Iklasul di Jeneponto tahun 2017," ujarnya.(*)

Laporan Kontributor Tribun Jeneponto, Rakib

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved