Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Anto Wijaya

Masih Ingat Anto Wijaya? Dulu Populer Berkat 'Angling Dharma', Kini Jadi Pengusaha Sukses

Setelah lama tak muncul di layar kaca, pemain utama Angling Dharma berubah drastis.

Editor: Ansar
Instagram
Anto Wijaya saat bitangi Angling Dharma dan saat jadi pebisnis- Setelah lama tak muncul di layar kaca, pemain utama Angling Dharma berubah drastis. 

2000 Misteri Gunung Merapi

2000 Prahara Prabu Siliwangi

2000-2005 Angling Dharma (sinetron 2000)

2002 Karmapala

Jalan cerita Angling Darma

Pada suatu hari ketika sedang berburu, Angling Dharma memergoki istri gurunya yang bernama Nagagini sedang berselingkuh dengan seekor ular tampar.

Angling Dharma pun membunuh ular jantan sedangkan Nagagini pulang dalam keadaan terluka.

Nagagini kemudian menyusun laporan palsu kepada suaminya, yaitu Naga Bergola supaya membalas dendam kepada Angling Dharma.

Naga Bergolapun menyusup ke dalam istana Malawapati dan menyaksikan Angling Dharma sedang membicarakan perselingkuhan Nagagini kepada Setyawati. Nagaraja pun sadar bahwa istrinya yang salah.

Ia pun muncul dan meminta maaf kepada Angling Dharma.

Naga Bergola mengaku ingin mencapai moksa. Ia kemudian mewariskan ilmu kesaktiannya berupa Aji Gineng kepada Angling Dharma.

Ilmu tersebut harus dijaga dengan baik dan penuh rahasia.

Setelah mewariskan ilmu tersebut Naga Bergolapun wafat.

Sejak mewarisi ilmu baru, Angling Dharma menjadi paham bahasa binatang. Pernah ia tertawa menyaksikan percakapan sepasang cecak.

Hal itu membuat Setyawati tersinggung.

Angling Dharma menolak berterus terang karena telanjur berjanji akan merahasiakan Aji Gineng, membuat Setyawati bertambah marah.

Setyawati pun memilih Pati Obong, yaitu bunuh diri dalam api untuk mengembalikan harga dirinya.

Angling Dharma berjanji lebih baik menemani Setyawati mati, daripada harus membocorkan rahsia ilmunya.

Ketika upacara pembakaran diri digelar pada tanggal 14 bulan purnama, Angling Dharma sempat mendengar percakapan sepasang kambing.

Dari percakapan itu Angling Dharma sadar kalau keputusannya menemani Setyawati mati adalah keputusan emosional yang justru merugikan rakyat banyak.

Maka, ketika Setyawati terjun ke dalam kobaran api, Angling Dharma tidak menyertainya.

Perbuatan Angling Dharma yang mengingkari janji sehidup semati dengan Setyawati membuat dirinya harus menjalani hukuman buang sampai batas waktu tertentu sebagai penebus dosa.

Kerajaan Malawapati pun dititipkannya kepada Batik Madrim.

Dalam perjalanannya, Angling Dharma bertemu tiga orang putri bernama Kenanga, Cempaka, dan Kantil.

Ketiganya jatuh cinta kepada Angling Dharma dan menahannya untuk tidak pergi.

Angling Dharma menurut sekaligus curiga karena ketiga putri tersebut suka pergi malam hari secara diam-diam.

Angling Dharma menyamar sebagai burung gagak untuk menyelidiki kegiatan rahasia ketiga putri tersebut.

Ternyata setiap malam ketiganya berpesta makan daging manusia. Angling Dharma pun berselisih dengan mereka mengenai hal itu.

Akhirnya ketiga putri mengutuknya menjadi seekor belibis putih.

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Profil Anto Wijaya Pemeran Sinetron Kolosal Angling Darma,Kini Wajahnya tak Pernah Muncul Lagi di TV

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved