Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Penanganan Covid

Ini Kriteria Ideal Isolasi Apung Menurut Epidemiolog Unhas, Higienitas Harus Terpenuhi

Ahli Epidemiologi Unhas, Ansariadi memaparkan kriteria ideal isolasi apung bagi pasien Covid-19.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Pasien isolasi apung KM Umsini saat akan melakukan isolasi mandiri. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ahli Epidemiologi Unhas, Ansariadi memaparkan kriteria ideal isolasi apung bagi pasien Covid-19.

Dia mengatakan, prinsip dasar isolasi adalah memisahkan masyarakat yang sakit dan sehat.

Hanya saja hal ini tetap memperhatikan sejumlah aturan.

Seperti bagaimana memperlakukan masyarakat yang diisolasi dengan benar.

"Orang itu kalau diisolasi adalah bagaimana kenyamanannya, juga bagaimana kesehatannya harus dipikirkan, supaya selama di tempat isolasi itu tidak menimbulkan masalah baru," ujar Ansariadi, Jumat (5/8/2021).

Jangan sampai, katanya, pasien isolasi apung justru menimbulkan persoalan baru, dengan hadirnya penyakit baru akibat buruknya higienitas, dan tingkat stres yang tinggi.

"Jadi pada prinsipnya higienitas itu terpenuhi, karena ini jangan sampai ada penyakit baru yang muncul," jelasnya

Selain itu menurutnya, tempat isolasi yang ideal bagaimana akses ke lokasi tempat rujukan bisa mudah.

Untuk memastikan situasi dapat terkendali jika kemudian terjadi situasi kritis.

Dia menilai isolasi yang baik utamanya pada aspek yang baru seperti kapal semestinya memerlukan assessment dari para ahli penyakit. 

Terlebih isolasi apung di atas kapal KM Umsini menggunakan sistem penggabungan pasien.

"Saya kira ini perlu assessment dari ahli penyakit lain, bagaimana kalau mereka yang sakit bisa bergabung-gabung, orang ini takutkan jangan sampai mungkin bergabung ada varian baru dan lama," katanya

"Sudah mau sembuh terinfeksi kembali. Ini perlu ada yang jelaskan ahli penyakit untuk yang infeksi seperti itu," lanjutnya.

Aspek Kenyamanan

Privasi juga menurutnya cukup penting, dalam memberikan kenyamanan ke penumpang. 

Pemerintah perlu lebih banyak melakukan penyesuaian dengan hal-hal ini, lantaran kapal sedari awal tidak didesain untuk tempat isolasi.

"Pasti banyak keluhan desainnya tidak sama hotel kala dulu hotel satu dua orang dan ada lengkap dalam, kalau kapal tidak didesain untuk isolasi sehingga akan banyak menyesuaikan," katanya.

Menurutnya meskipun harga yang ditawarkan lebih murah namun jika peminat minim dengan buruknya aspek tersebut akan percuma.

Output yang diharapkan tetap tidak akan tercapai.

"Jadi ada beberapa pertimbangan misal murah tapi tidak ada yang mau, misal murah tapi orang tidak nyaman tidak mau ke sana," terangnya 

"Kemudian murah tapi justru timbulkan masalah baru. Murah itu salah satu pertimbangan, tapi pertimbangan lain juga harus diperhatikan," tutupnya.

Laporan tribuntimur.com, AM Ikhsan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved