Tribun Barru
Proyek PLTU Barru 2 Masuk Tahapan Backfeeding
Pembangkit telah meneriman tegangan (daya) pertama dari sistem transmisi 150 kV pada tanggal 31 Juli 2021.
Tantangan dalam pekerjaan kali ini jauh lebih rumit, bukan hanya tantangan dari segi teknis dan sosial tetapi ada pandemi yang menyebabkan ia bersama tim perlu membuat schedule atau jadwal ulang untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada.
Terdapat 7 milestone yang perlu dilewati setelah ini.
Milestone: terdekat adalah Boiler Hydrostatic Test atau pengujian pipa katel uap (boiler) dengan air tekanan tinggi yang rencananya dilaksanakan satu bulan setelah backfeeding.
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk memastikan sambungan las pipa-pipa boiler dan kualitas pipa boiler dalam kondisi baik dengan ditandai tidak adanya kebocoran air.
“Pada momen-momen pengujian seperti ini rasanya dada saya sesak dan sering kali keringat dingin keluar karena jika ada sedikit kesalahan pada saat pemasangan maka kami harus membongkar ulang dan mengecek kembali satu demi satu item pekerjaan yang telah terpasang, sehingga memerlukan waktu lebih lama untuk pekerjaan ini selesai,” tambah Devi.
Belum selesai sampai disitu, kami masih harus melaksanakan 5 milestone lagi seperti pertama kali boiler mengeluarkan uap dan uap yang dihasilkan masuk ke turbin untuk memutarkan turbin dan generator sehingga listrik dapat diproduksi.
Selanjutnya mencoba tes sinkron generator dengan sistem kelistrikan Sulbagsel, serta pengujian keandalan pembangkit di mana pembangkit harus terus beroperasi tanpa henti untuk pertama kalinya selama 72 jam.
Jika itu terlewati maka sudah bisalah keluar surat sakti yakni Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Kementerian Ketenagalistrikan yang menyatakan bahwa pembangkit sudah dapat di operasikan dan mengalirkan listrik untuk masyarakat secara berkelanjutan.
“Tantangan masih banyak, kami tidak akan putus semangat. Harapan kami saat ini semua dapat berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan yang akan membuat lutut kami lemas, serta pandemi agar cepat berlalu karena kita tidak pernah tau kendala yang akan muncul jika pandemi tetap ada,” tutup Devi.