Akidi Tio
Rudi Sutadi Menantu Akidi Tio Pastikan Sumbangan Rp 2 T Bukan Hoaks, Ungkap Alasan Belum Cair
Rudi Sutadi menyampaikan kabar terbaru sumbangan Akidi Tio sebesar Rp 2 Triliun tersebut. Kini perlahan mulai terlihat titik terangnya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Rudi Sutadi, suami Heriyanti anak Akidi Tio buka suara soal sumbangan Rp 2 Triliun untuk penanganan covid-19.
Rudi Sutadi menyampaikan kabar terbaru sumbangan Akidi Tio sebesar Rp 2 Triliun tersebut. Kini perlahan mulai terlihat titik terangnya.
Setelah menjalani pemeriksaan di Polda Sumsel, Rudi Sutadi dan Heriyanti tiba di rumah pada pukul 22.00 WIB.
Rudi Sutadi dan Heriyanti diantar oleh penyidik Polda Sumsel saat pulang ke rumah.
Setiba dirumah, Rudi Sutadi yang merupakan suami Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio meluangkan diri mencari keberadaan penjaga malam, Usman, Selasa (2/8/2021) sekitar pukul 22.50 WIB.
Ketika itu, sejumlah awak media mencoba menghampiri Rudi Sutadi sambil menanyai keberadaan Usman.
"Dari mana pak," kata Rudi.
"Dari sini lah pak," singkat salah wartawan menjawab pertanyaan Rudi.

Ditanya soal hasil pemeriksaan di Polda Sumsel, Rudi Sutadi buka suara soal sumbangan Rp 2 Triliun yang sempat disebut hoaks.
Rudi Sutadi memastikan, sumbangan Rp 2 Triliun bukan hoaks.
Menurutnya, sumbangan Rp 2 Triliun itu belum bisa dicairkan.
"Duet itu ada cuman di bank singapura dan belum bisa dicairke," kata Rudi.
Rudi juga berkata, banyak komen yang masuk di medsos (medis sosial), nya.
"Macam-macam komen yang masuk di aku ini, biarke bae yang penting realita . Namanya duet banyak , Yo uwong tuh sabar Bae," kata Rudi.
Sementara itu, Fuazi ketua RT 27 mengatakan hingga malam ini banyak anggota dari Polrestabes, dan Polda Sumsel, berkoordinasi dengan dirinya untuk menanyakan tentang Heriyanti dan suami, serta anaknya.
"Sudah banyak anggota Polda Sumsel, Polrestabes Palembang, yang berkoordinasi dengan dirinya, guna menanyakan keseharian Heriyanti anak bungsu Akidi Tio," kata Fuazi
Hingga kini, pukul 23.11, terhitung ada 10 orang yang menjaga ketat kediaman anak bungsu Akidi Tio Heriyanti, 6 anggota jadi Jatanras Polda Sumsel, 2 anggota dari Reskrim Polrestabes, Palembang dan 2 anggota dari Intelkam Polrestabes, Palembang.
Profesor Hardi
Perkembangan kasus sumbangan Rp 2 Triliun dari Akidi Tio terus berlanjut, selama 7 Jam Profesor Hardi Diperiksa Terkait Sumbang dari pengusaha asal Aceh tersebut.
Profesor Hardi yang merupakan dokter keluarga Akidi Tio itu, turut diperiksa terkait sumbangan Rp 2 Triliun yang ternyata belum jelas mekanisme pencairannya.
Selain Profesor Hardi, Heriyanti anak bungsu Akidi Tio juga diperiksa di Ditkrimum Polda Sumsel.
Dari pantauan, Profesor Hardi keluar gedung Ditkrimum Polda Sumsel sekira pukul 20.15 WIB.
Dokter keluarga almarhum Akidi Tio tersebut pulang dijemput oleh mobil hitam dengan plat BG 1047 OH.
Hardi meninggalkan Polda Sumsel, tanpa memberikan statemen apapun.
Saat ditanya oleh awak media, Hardi tak bergeming dan bergegas masuk ke mobil yang telah siap menjemputnya.
Jika Profesor Hardi sudah boleh pulang, maka berbeda dengan Heriyanti, putri bungsu Akidi Tio itu masih diperiksa oleh pihak Ditkrimum Polda Sumsel.
Untuk diketahui, Profesor Hardi tiba di Polda Sumsel sekita pukul 13.00 wib, hampir berbarangan dengan Heriyanti yang sebelumnya dijemput oleh pihak Polda Sumsel.
Hardi dimintai keterangannya mengenai dana bantuan penanganan masalah Covid-19 di Provinsi Sumsel, oleh keluarga almarhum Akidi Tio, pengusaha kaya dari Aceh.
Namun hingga kini, belum ada kejelasan terkait dana Rp 2 triliun rupiah tersebut.
Saat datang di Polda Sumsel, Profesor Hardi meminta maaf karena sumbangan Rp 2 Triliun belum ada.
"Kalau pihak keluarga katakan pada saya uang itu ada. Tapi saya belum melihat secara fisik," ujar Profesor Hardi.
Kabid Humas Polda Sumsel: Tidak Ada Prank
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi membantah pernyataan Dir Intelkam Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Ratno Kuncoro, yang sebelumnya menyebut Heriyanti telah menjadi tersangka terkait kasus hoaks sumbangan Rp 2 triliun.
Menurut Supriadi, Heriyanti diundang ke Polda Sumsel untuk memberikan klarifikasi soal uang sumbangan Rp 2 triliun yang juga belum cair.
Heriyanti, anak bungsu Akidi Tio di Polda Sumsel, Senin (2/8/2021) siang.

Heriyanti kata Supridadi, masih dimintai keterangan terkait sumbangan Rp 2 triliun yang rencananya akan diberikan untuk penanganan pandemi Covid-19 di Sumsel.
Supriadi mengatakan, saat penyerahan sumbangan secara simbolis di Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021), dana Rp 2 triliun itu direncanakan cair pada Senin (2/8/2021) dengan menggunakan bilyet giro Bank Mandiri pukul 14.00 WIB.
Namun, sampai waktu yang ditentukan, uang tersebut ternyata belum bisa dicairkan karena mengalami beberapa kendala.
"Tidak ada prank. Pada hari ini, ibu Heriyanti kita undang ke Polda. Perlu digarisbawahi, kita undang bukan kita tangkap. Kita undang untuk datang ke Polda untuk memberikan klarifikasi terkait penyerahan dana Rp 2 triliun melalui bilyet giro," kata Supriadi saat memberikan keterangan pers kepada wartawan, di Mapolda Sumsel, Senin (2/8/2021).
"Bilyet giro ini tidak bisa dicairkan karena ada teknis yang diselesaikan. Kita tunggu sampai pukul 14. 00 WIB ternyata belum ada informasi, sehingga kita undang ke Polda Sumsel. Bukan ditangkap," kata Supriadi menambahkan.
Heriyanti Sudah Pulang
Sudah pulang Heriyanti, putri bungsu mendiang Akidi Tio dari Polda Sumsel.
Sebelumnya, Heriyanti datang ke Polda Sumsel untuk diperiksa terkait riuhnya Sumbangan Rp 2 Triliun untuk penanganan Covid-19.
Sebelumnya, beda pernyataan antara Dir Intelkam dan Kabid Humas Polda Sumsel
Meski demikian, belum ada kelanjutan apakah Heriyanti, putri bungsu mendiang Akidi Tio jadi tersangka atau sekadar saksi saja.
Sebab, status Heriyanti diundang ke Mapolda Sumsel dan diminta memberikan penjelasan secara di hadapan petugas penyidik Ditkrimum Polda Sumsel.
Selain Heriyanti, Profesor Hardi, dokter keluarga Akidi Tio pun juga diminta keterangan.
Terkait dengan status Heriyanti memang masih belum ada keterangan resmi dari pihak Polda Sumsel, sebab keluarga pemberi sumbangan Rp 2 Triliun rupiah itu dibolehkan pulang.

Heriyanti bersama suami dan anaknya terpantau oleh Sripoku.com, sudah meninggalkan Polda Sumsel, Senin (2/8/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dari pantauan, Heriyanti, Rudi Sutadi, dan anak laki-lakinya tampak tergesa-gesa keluar dari ruang Ditkrimum Polda Sumsel, dengan pengawalan petugas dari Ditkrimum Polda Sumsel.
Ketiganya nampak bergegas dan menutupi wajahnya saat melewati para awak media yang sudah menunggu sejak pagi.
Bahkan tampak Heriyanti, bersama suami dan anaknya tak berusaha menghindar, dan sedikitpun memberikan komentarnya.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi terkait hasil pemeriksaan yang dilakukan Ditkrimum Polda Sumsel.
Bagaimana status Heriyanti apakah masih berstatus saksi atau memang sudah meningkat, sesuai dengan hasil pemeriksaan dan bukti-bukti temuan petugas kepolisian.
Terutama soal dana bantuan Rp 2 Triliun yang dikatakan disumbangkan untuk penanganan masalah Covid-19 di Provinsi Sumsel.
Sementara itu, di tempat yang sama, Kasubdit Unit III Jatanras Polda Sumsel, CS Panjaitan yang berada di lokasi saat Heriyanti dan keluarganya dijemput, engan memberikan stetmennya.
"Bukan wewenang saya memberikan komentar terkait hal itu," jawabnya kepada awak media yang mencoba meminta keterangan. (*)
Sumber: TribunMedan