Tribun Edukasi
Contoh Penggunaan Huruf Kapital
Penggunaan tanda baca sangat penting dalam sebuah kalimat.Seperti penggunaan tanda kapital. Tanda kapital tak boleh digunakan disembarang kalimat.
TRIBUN-TIMUR.COM - Penggunaan huruf kapital sangat penting dalam sebuah kalimat.
Seperti penggunaan tanda kapital. Huruf kapital tak boleh digunakan disembarang kalimat.
Huruf kapital memiliki aturan tersendiri kapan harus digunakan.
Menurut buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (2016) yang dibuat oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:
Awal kalimat
Huruf pertama dalam suatu kalimat harus menggunakan huruf kapital. Sehingga huruf kapital selalu mengawali suatu kalimat bahasa Indonesia, misalnya:
1. Pada suatu hari di hutan yang rindang.
2. Apakah kesimpulan dari cerita tersebut?
3. Ayo cepat keluar dari tempat ini!
Nama orang
Unsur pertama nama orang termasuk julukan harus menggunakan huruf kapital, misalakan:
1. Mohammad Hatta
2. Albert Einstein
Menurut Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 Tanggal 31 Juli 2009, huruf kapital tidak digunakan sebagai huruf pertama pada de, van, der, bin, dan binti. Contohnya:
1. Vincent van Gogh
2. Jose Eduardo dos Santos
3. Johann Wolfgang von Goethe
4. Ali bin Abi Thalib
5. Fatimah binti Muhammad
6. Mutiara dari Selatan
Awal kalimat petikan langsung
Huruf awal dalam kalimat petikan langsung harus menggunakan huruf kapital, walaupun petikan tersebut berada ditengah atau di akhir suatu kalimat. Misalnya:
1. “Selamat pada para pemenang!” ujar seorang juri dari podium kemenangan.
2. Sambil menutup pintu, ia berujar “Jangan tidur terlalu malam”.
3. Alaska bertanya “Apa arti kehidupan untukmu?”
Nama agama, Tuhan, dan kitab suci
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama agama, Tuhan, kitab suci, sebutan, dan juga kata ganti untuk tuhan. Misalnya:
A. Islam
B. Kristen
C. Hindu
D. Buddha
E. Injil
F. Quran
G. Terimakasih Bapa, atas pagi yang indah
H. Kebaikanmu akan dibalas oleh Allah
I. Berdoalah pada yang Maha Kuasa
Nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan
Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal pada nama gelar kehormatan, gelar akademik, keturunan, maupun keagamaan. Contohnya:
A. Nabi Muhammad
B. Imam Syafii
C. Sultan Hasanuddin
D. Haji Agus Salim
E. Raden Ajeng Kartini
F. Insinyur Soekarno
G. Raja Kudungga
Nama gelar
Huruf kapital juga digunakan pada sebagai huruf awal pada nama gelar kehormatan, gelar akademik, keturunan, maupun keagamaan dalam suatu sapaan. Misalnya:
A. Selamat pagi, Professor!
B. Assalammualaikum, Kyai.
C. Selamat datang, Jenderal!
D. Semoga anda panjang umur, Yang Mulia.
Namun gelar tersebut tidak perlu ditulis dengan huruf kapital jika tidak diikuti oleh penyebutan nama orang. Misalnya:
1. Tahun depan, orang tuaku akan naik haji.
2. Ia adalah calon sultan selanjutnya.
3. Siapa ya imam sholat jumat hari ini?
Nama jabatan dan instansi
Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal pada nama jabatan yang diikuti nama orang.
Adapun huruf kapital digunakan pada huruf awal unsur nama jabatan yang digunakan sebagai pengganti nama orang, misalkan:
1. Presiden Soekarno
2. Jenderal Soedirman
3. Perdana Menteri Jepang
4. Wakil Gubernur Jawa Barat
5. Kepala Direktur Stark Industries
Nama bangsa, suku, dan bahasa
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa. Misalnya:
1. Bahasa Indonesia
2. Bahasa Inggris
3. Suku Eskimo
4. Suku Betawi
5. Britania Raya
Namun, huruf pertama nama bangsa, nama suhu, dan bahasa dalam kata turunan tidak ditulis dengan huruf kapital. Misalnya:
1. pengindonesiaan
2. mengindonesiakan
3. keinggris-inggrisan
4. kearab-araban
Nama tahun, bulan, dan hari
Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal pada nama tahun, nama bulan, nama hari, nama hari raya, dan juga haris besar. Misalnya:
1. tahun Masehi
2. hari Natal
3. hari Lebaran
4. hari Nyepi
5. hari Waisak
6. hari Senin
7. bulai November
Nama peristiwa sejarah
Huruf awal pada nama peristiwa sejarah harus menggunakan huruf kapital. Kecuali jika peristiwa sejahar tersebut tidak dipakai sebagai nama. Contoh penggunaan huruf kapital pada nama peristiwa sejarah:
A. Perang Dunia I
B. Revolusi Industri
C. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
D. Ada banyak faktor yang merevolusi industri di dunia.
E. Pada tanggal 17 Agustus 1945, Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Nama geografi
Huruf kapital digunakan pada huruf pertama nama geografi suatu tempat juga nama geografi yang berkaitan dengan kekhasan budaya. Misalnya:
A. Selat Malaka
B. Palung Mariana
C. Gunung Salak
D. Sungai Mekong
E. Samudera Hindia
F. Danau Catatumbo
G. ukiran Jepara
H. soto Madura
I. batik Cirebon
J. tarian Kalimantan Timur
K. film Korea
Namun, huruf kapital tidak digunakan jika unsur geografi tidak diiku dengan namanya. Misalkan:
A. Berlayar menyebrasi samudra.
B. Memancing ikan di danau.
C. Berenang di sungai.
Huruf kapital juga tidak digunakan untuk unsur geografi yang ditulis sebagai penjelas jenis, misalnya:
A. apel medan
B. jeruk bali
C. talas bogor
D. dodol garut
Nama negara, lembaga, badan, organisasi, dan dokumen
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama negara, lembaga, badan, organisasi, dan dokumen kecuali unsur kata tugas (dan, oleh, atau, untuk, di, ke, dari) di dalamnya. Misalnya:
1. Republik Rakyat China
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia
4. Undang-Undang Dasar 1945
5. Komisi Perlindungan Anak Indonesia
6. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
7. Asas-Asas Hukum Tata Negara
8. Perserikatan Bangsa-Bangsa
9. Undang-Undang Dasar
Judul karangan
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama karangan baik buku, artikel, makalah, jurnal, cerpen, maupun surat kabar kecuali kata tugas (dan, oleh, atau, untuk, di, ke, dari) yang tidak terletak di awal.
1. Buku kesukaannya adalah Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat karya Mark Manson.
2. Surat kabar pertama yang ada di Indonesia adalah Bataviasche Nouvelles.
3. Adikku ditugaskan melengkapi tugas pada buku Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas X.
Singkatan Gelar
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada singkatan unsur nama geral, misalnya:
1. Sarjana hukum yang disingkat menjadi S.H.
2. Sarjana sains yang disingkat menjadi S.Si
3. Sarjana humaniora yang disingkat menjadi S.Hum
4. Raden Ayu yang disingkat menjadi R.A.
5. Saudara yang disingkat menjadi Sdr.
Penanda hubungan kerabat
Huruf kapital digunakan sebagai huruf awal penanda hubungan kekerabatan dan juga dalam sapaan, misalnya:
1. Hari minggu ini Paman akan datang.
2. Kami akan berkunjung ke rumah Nenek.
3. Kemarin Bapak berjanji akan membawa saya keliling desa.
3. Selamat pagi, Buk. Selamat datang, Kak!
Namun penulisan huruf awal dengan kapital pada kekerabatan tidak berlaku jika kalimat tidak menunjukkan hubungan, ataupun mengandung pengacuan dan penyapaan. Misalnya:
1. Saya tidak memiliki saudara di kota ini.
2. Setiap anak berhak mendapat kasih sayang.
3. Semua kakak saya sudah menikah dan tinggal jauh dari sini.
Kata ganti Anda
Kata ganti Anda harus ditulis dengan huruf awal berupa kapital baik di awal, di tengah, maupun di akhir kalimat. Misalnya:
Anda adalah yang Anda pikirkan.
Pesan Anda telah kami terima.
Kami menyediakan ini untuk Anda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Huruf Kapital Dipakai?