Penanganan Covid
Bupati Gowa Temui Walikota Makassar, Sepakat Bentuk Posko Perbatasan
Walikota Makassar Danny Pomanto melakukan pertemuan dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, di kediaman pribadi Walikota Makassar
Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Walikota Makassar Danny Pomanto melakukan pertemuan dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, di kediaman pribadi Walikota, Jl Amirullah, Kecamatan Mamajang, Selasa (3/8/2021) pagi.
Dalam pertemuannya, mereka menyepakati untuk membentuk posko perbatasan.
Meskipun kata Adnan, pihaknya sudah lebiu dulu mendirikan posko serupa.
"Kita sudah sepakat membentuk posko2 di setiap perbatasan. Nanti kami juga kerahkan personel untuk jaga perbatasan. Kami akan serahkan komando ke TNI-Polri, diback-up Satpol PP," ujar Danny.
Alasannya menyerahkan komando posko perbatasan ke TNI-Polri, sebab Danny menilai, TNI-Polri lebih tepat untuk memimpin pos perbatasan
"Kenapa kami serahkan ke TNI Polri, karena kalau Pemerintah Kota yang tegas, biasanya ada resisten dari masyarakat. Tapi kalau yang tegas itu TNI-Polri biasanya masyarakat lebih bisa terima," jelasnya.
Sehingga Pemerintah Kota nantinya bisa berfokus melakukan tracing dari rumah ke rumah.
"Nanti kami bergerilya di rumah-rumah. Jadi kami akan rapat bersama TNI-Polri untuk membicarakan hal ini, karena butuh persiapan-persiapan khusus," terangnya.
Dalam pertemuannya, mereka juga membahas terkait sinkronisasi pembatasan jam oprasional bagi pelaku usaha.
Sebab kata Adnan, sebelumnya terjadi ketidak cocokan dalam praktik penerapan PPKM antara Makassar dan Gowa.
"Seperti kemarin, kami tutup pukul 19.00 Wita ternyata Makassar bisa buka sampai 22.00 Wita. Padahal Makassar level 4 sementara Gowa cuma level 3," ujar Adnan.
Sehingga hal tersebut membuat masyarakat di Gowa menjadi bingung,
"Masyarakat bingung, kenapa Gowa lebih ketat padahal levelnya dibawah Makassar," jelasnya.
Bagaimanapun kata Adnan, 45 persen masyarakat Gowa beraktifitas di Makassar.
"Jadi kita harus samakan presepsi, supaya masyarakat tidak bingung," katanya.
Jadi kata Adnan, sebelum pihaknya melakukan perpanjangan PPKM Level 3, perlu dilakukan sinkronisasi dengan Makassar.
"Supaya jam pembatasan di Makassar tidak lagi lebih longgar dari Gowa, ini untuk menyesuaikan saja," tutupnya.
Menanggapi hal ini, Danny Pomanto mengatakan, memang perlu dilakukan inisiasi dan kordinasi antara pemerintahan.
Menurutnya, inisasi seperti ini sangat bisa memberikan solusi antar pemerintah, agar tidak terjadi tabrakan kebijakan.
"Kami ini semua adalah ahli waris bagi budaya sipakalabbe sipakainga. Jadi apapun masalahnya lebih baik dibicarakan seperti ini," kata Danny.
Ia juga menyampaikan rasa terimakasihnya atas apa yang dilakukan Adnan atas kunjungannya
"Tentunya saya berterima kasih atas kunjungan beliau, dan saya akan kunjungan ke Gowa juga," terangnya
"Kita berpikir bukan Gowa bukan Makassar, tapi Anglomerasi. Meski secara tatanan bukan tugas kita berdua, tapi tidak apa-apa, nanti kami undang juga Maros dan Takalar," jelasnya.
Danny pun menegaskan pentingnya keterlibatan Pemerintah Provinsi, dalam menginisiasi pertemuan antara pemerintah daerah untuk membahas PPKM ini.
"Saya kira penting sekali, ini darurat loh, level 4 itu perubahan dari kata darurat. Kalau persolana darurat berarti itu terkait strong leadership, itu harus betul-betul kuat," terangnya
"Saya kira inisasi seperti ini membuka memang sangat perlu dilakukan. Karena ini bukan kepentingan orang tertehtu saja, tapi kepentingan semua orang," tutupnya.
Laporan tribuntimur.com, AM Ikhsan