Tribun Maros
Awal Agustus 2021, Stok Obat Covid-19 di Sejumlah Apotek di Maros Mulai Langka
Obat Covid-19 di Maros kini sulit didapatkan seiring meningkatnya jumlah kasus.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Obat Covid-19 di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan kini sulit didapatkan seiring meningkatnya jumlah kasus.
Bahkan di salah satu apotek besar di Kabupaten Maros, Apotek Salewangan, obat covid-19 bahkan tidak lagi tersedia.
Salah satu pegawai Apotik Salewangan, Wadian Ningsih mengatakan, stok obat covid-19 tidak tersedia lagi sejak bulan Juni.
"Dulu ada yang dijual, jenis Azitromycin dan oseltamivir, tapi sudah habis sejak sebulan yang lalu," katanya saat dihubungi via WhatsApp oleh tribunmaros.com, Sabtu (31/7/2021).
Dian mengatakan, kesulitan untuk menyediakan kembali stok obat.
"Stok obat memang kosong dari distributor pusat," lanjutnya.
Sementara itu, salah satu pegawai Apotek Wahdah, Lili mengatakan hanya tersisa satu jenis obat saja yang tersedia.
"Sekarang yang ready hanya Azitromycin," ucapnya.
Azitromycin di Apotik dibanderol dengan harga Rp 11 ribu untuk setiap tabletnya.
Untuk stok Azitromycin, kata Lili, sudah semakin menipis.
"Kini tersisa 90 tablet. Sebelumnya kami juga pernah menjual oseltamivir, tapi sudah kosong lagi, harganya itu Rp 20 ribu satu kapsul," tambahnya.
Sama seperti Apotik Salewangan, Apotek Wahdah juga kesulitan menyediakan kembali stok obat dikarenakan kosongnya stok distributor.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Muhamamad Yunus, menjamin ketersediaan obat di gudang farmasi Dinas Kesehatan Maros.
"InsyaAllah gudang farmasi Dinkes masih aman, RS pun masih aman karena perawatan lanjutan harus selalu standby," tambahnya.
Yunus menyampaikan agar masyarakat yang memiliki keluhan terkait Covid-19 langsung datang ke puskesmas dan rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan dan peemberian obat sesuai diagnosa penyakitnya.
"Masyarakat tidak diharapkan untuk membeli obat Covid tanpa pemeriksaan oleh dokter karena bisa membahayakan kalau tidak sesuai diagnosanya," tutupnya.(*)