Persib Bandung
Cerita Eka Ramdani, Pernah Jadi Ikon Persib Bandung Sebelum Akhirnya Dicap sebagai Pengkhianat
Kehebatannya di lapangan hijau, membuat banyak anak-anak muda di Bandung yang bercita-cita seperti Eka Ramdani
Setelah dianggap sebagai ikon dan legenda oleh publik sepak bola Bandung, Eka membuat keputusan mengejutkan di musim 2011/2012.
Tujuh tahun membela Persib dan menjabat sebagai kapten tim, Eka memutuskan keluar.
Sebenarnya, Eka masuk dalam rencana pelatih Persib kala itu, Drago Mamic.
Bahkan nama Eka diumumkan pada saat acara launching tim di kantor PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Jalan Sulanjana No 17.
Namun, sosok Eka tak muncul dalam pengenalan tersebut sehingga memicu pertanyaan dari awak media maupun bobotoh.
Publik sepak bola Bandung pun mulai berspekulasi bahwa Eka akan keluar dari Persib.
Hingga beberapa hari kemudian, Eka diumumkan telah resmi direkrut oleh Persisam Samarinda.
Manajemen dan bobotoh benar-benar kecewa terhadap sikap Eka yang pergi tanpa berpamitan.
Dalam beberapa wawancara, Eka mengaku keputusannya keluar karena merasa tidak nyaman.
Eka merasa tidak nyaman karena manajemen lebih memprioritaskan mendatangkan pemain baru ketimbang memperbaharui kontraknya.
Kejadian itu, rupanya membuat kekecewaan publik sepak bola Bandung memuncak.
Saking kecewanya, sebagian bobotoh bahkan sempat mencapnya sebagai "pengkhianat'.
Bahkan toko baju yang dimilikinya dirusak oleh oknum bobotoh yang kecewa dengan keputusan Eka.
Saat Eka bertandang ke Bandung, cacian, sumpah serapah, hingga lemparan botol harus dirasakannya.
Padahal, sebelumnya, Eka pernah menjadi ikon Persib selama bertahun-tahun.