Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Maros

Angka Stunting di Maros Sisa 11 Persen

Kasus stunting di Kabupaten Maros untuk tahun 2021 sebanyak 3.378 atau tersisa 11,40 persen.

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL HIDAYAH
Suasana Rembuk Stunting yang digelar Kamis (290721) di Grand Town Hotel, Maros 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Dinas Kesehatan Kabupaten Maros Gelar pertemuan rembuk stunting tingkat kabupaten Maros tahun 2021, Kamis (29/07/21).

Kegiatan ini bertempat di Grand Town Hotel Maros dan dihadiri oleh perwakilan Puskesmas dari 14 Kecamatan di Kabupaten Maros.

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas rencana penurunan angka stunting di Maros.

Sebelumnya telah dilaksanakan pra rembuk stunting dihari Selasa dan Rabu (27 - 28/07/21).

Selain tatap muka di Grand Town Hotel, rembuk ini juga dilakukan secara dengan 14 puskesmas sekabupaten Maros, Desa lokasi khusus (Lokus) tahun 2021, persatuan ahli gizi, juga ikatan bidan Indonesia cabang Maros.

Dalam proses penanganan stunting ada delapan aksi percepatan dan penurunan stunting terintegrasi.

Kegiatan ini sebagai aksi tiga tindak lanjut hasil aksi pertama dan aksi kedua yakni hasil analisis dan proses rancangan kegiatan. 

Bupati Maros, Chaidir Syam mengajak peserta yang hadir untuk bersama-sama saling berembuk membahas rancangan penanganan penurunan angka stunting.

"Stunting sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak. Anak stunting juga memiliki resiko lebih besar menderita penyakit kronis dimasa dewasanya. Karena hal ini kita sangat perlu untuk berembuk membahas bagaimana penanganan penurunan angka stunting kedepannya," kata Chaidir dalam sambutannya.

Selanjutnya Chaidir mengungkap, upaya penanganan stunting memerlukan intervensi yang terpadu yakni intervensi gizi spesifik (penanganan terhadap penyebab langsung) dan intervensi gizi sensitif (penanganan terhadap penyebab tidak langsung). 

Sementar itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Maros, dr Muhammad Yunus, pembahasan hari ini yakni rancangan Lokus untuk tahun 2022. 

"Kami berharap Lokus ini dapat meningkatkan program kerja khususnya dalam menangani penurunan stunting," ucap Plt Kepala Dinas Kesehatan.

dr Yunus ini juga melaporkan penurunan angka stunting sejak tahun 2019 untuk Kabupaten Maros.

"Berdasarkan data tahun 2019 tercatat 22,17 persen atau sebanyak 4.105 kasus stunting terjadi di Kabupaten Maros, dan terjadi penurunan pada tahun 2020 dengan kasus stunting yang tercata tersisa 13,04 persen atau sekitar 3.812 kasus sunting," tungkas dr Yunus.

Penurunan angka stunting kembali terjadi di tahun 2021.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved