Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nurdin Abdullah ditangkap KPK

Ajudan Nurdin Abdullah Sampaikan Permintaan Bantuan Pembangunan Masjid, Kontraktor:CSR Perusahaan

Gubernur Sulsel non aktif, Nurdin Abdullah menjalani sidang lanjutan dalam perkara dugaan suap proyek infrastruktur di Pengadilan Tipikor Makassar

Penulis: Ari Maryadi | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM/ANDI MUHAMMAD IKHSAN WR
Sidang pemeriksaan saksi Nurdin Abdullah, di Ruang Sidang Utama Prof Harifin A.Tumpa, Pengadilan Negeri Makassar, Kamis (2872021) pukul 10.20 Wita. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Gubernur Sulsel non aktif, Nurdin Abdullah menjalani sidang lanjutan dalam perkara dugaan suap proyek infrastruktur di Pengadilan Tipikor Makassar, Kamis (29/7/2021).

Sejumlah saksi dari kalangan swasta dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sejumlah fakta diungkap oleh para saksi. Termasuk posisi Nurdin Abdullah yang disebut tidak pernah melakukan permintaan uang ke para kontraktor pemenang tender proyek di Sulsel.

"Pak Gubernur (NA) tidak pernah minta. Kami akan selalu menyumbang untuk masyarakat," kata Direktur PT Putra Jaya, Petrus Yalim.

Dia menyebutkan, dirinya mengenal Nurdin Abdullah pada sebuah kegiatan di Kabupaten Bantaeng.

Secara spesifik, Petrus mengakui pernah memberi sumbangan pembangunan masjid di kawasan Pucak, Kabupaten Maros.

"Pada waktu itu kami diundang peletakan batu pertama. Dari ajudan Syamsul Bahri, bilang mau minta bantuan, saya langsung minta rekening dan saya langsung transfer ke rekening yayasan," terang Petrus di depan majelis hakim.

Petrus menyebutkan, pemberian bantuan itu atas permintaan ajudan bernama Syamsul Bahri

"Saya berikan Rp100 juta, saya transfer ke rekening yayasan masjid, bukti transfer saya kasih ke Syamsul Bahri. Setelah itu tidak ada lagi," tegas Petrus.

Pengusaha lain yang jadi saksi dalam persidangan adalah Thiawudy Wikarso dari PT Kristal Mandiri.

Dia mengakui memberikan sumbangan pembangunan masjid sebesar Rp100 juta.

"Saya disampaikan pak Petrus mau sumbang masjid 100 juta, saya spontanitas  langsung ikut juga. Saya memberikan secara transfer lewat Bank Sulselbar, saya transfer 50-50. Selain itu tidak ada lagi," ujar Thiawudy.

Dia menyebutkan, transfer uang dilakukan oleh security perusahaannya.

Kendati demikian, Thiawudy menyebutkan, dirinya tidak pernah berhubungan dengan ajudan NA yang bernama Syamsul Bahri

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved