Tribun Maros
PPKM Level 3, Tempat Wisata di Kabupaten Maros Tetap Buka
Pengelola dan pengunjung harus memperhatikan protokol kesehatan dan tidak terlalu lama berkerumun di tempat rekreasi.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Pemerintah Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan resmi memberlakukan PPKM level 3, Senin (26/07/2021).
Dalam surat edaran surat edaran nomor: 448.5/60/DINKES, kegiatan masyarakat di berbagai sektor harus dibatasi bahkan ditutup untuk sementara.
Namun tidak demikian untuk sektor pariwisata.
Beberapa tempat pariwisata di Maros, terkhusus Bantimurung masih tetap dibuka.
Kepala Bidang Kepariwisataan Dinas Pariwisata Kabupaten Maros, Yusriadi saat dikonfirmasi menyebutkan, tempat wisata atau rekreasi di Kabupaten Maros tetap dibuka.
"Iya semuanya tetap kita buka," katanya.
Meski begitu, pengelola dan pengunjung harus memperhatikan protokol kesehatan dan tidak terlalu lama berkerumun di tempat rekreasi.
"Namun tempat wisata tingkat kunjungan dibatasi. Artinya, kita jangan berkerumun terlalu banyak, terlalu lama dan lain sebagainya," lanjutnya.
Dia menjelaskan, pembatasan tingkat kunjungan wisatawan ini sekitar 50% dari kapasitas yang ada.
Akibatnya, terjadi penurunan kunjungan wisatawan.
"Selama sepekan terakhir ini saja, kunjungan wisata hanya mencapai 4.308 orang. Padahal disitu ada Hari Raya Idul Adha," tuturnya.
Di masa sebelum pandemi covid, diakhir pekan biasanya kunjungan wisatawan lokal bisa mencapai angka 5.000 hingga 7.000 dalam sehari.
"Di hari-hari sebelum pandemi Covid-19, jika ada hari raya dan hari libur, tingkat kunjungan wisata bisa mencapai puluhan ribu dalam sepekannya," jelasnya.
Sementara selama pandemi covid hanya berkisar 1.500-an kunjungan dalam sehari.
Ia menjabarkan, setidaknya tingkat kunjungan wisatawan di Bantimurung mengalami penurunan sekitar 75%. Apalagi dalam sepekan terakhir ini.
Seharusnya, kata dia, libur lebaran yang lalu, biasa dimanfaatkan untuk berlibur bagi wisatawan.
Namun karena masa pandemi, maka kunjungan itu dibatasi demi menerapkan protol kesehatan di area kawasan wisata alam Bantimurung.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Maros Muh Ferdiansyah berharap kerja sama semua pihak agar pandemi segera berakhir dan situasi sektor pariwisata kembali normal.
Diakui Ferdiansyah, selama Pandemi Covid-19, hampir seluruh sektor terkena dampak.
"Bahkan tingkat kunjungan wisatawan di Bantimurung juga mengalami penurunan," katanya.
Namun ia tetap optimistis sektor wisata bisa kembali bangkit.
Bantuan Beras ke Masyarakat
Bupati Maros, Chaidir Syam menyalurkan bantuan beras PPKM 2021 untuk keluarga penerima manfaat PKH dan BST, Senin (25/7/2021).
Penyaluran bantuan ini dilakukan guna membantu masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Penyaluran perdana bantuan beras ini diberikan kepada keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Tunai (BST) di Lapangan Pelantikan, Maros.
Penyerahan bantuan ini dihadiri oleh para camat dari 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Maros.
Bantuan diberikan secara simbolis kepada perwakilan masyarakat yakni Saad Abdul Wahab, Hadi, dan Rahmatiah.
Bupati Maros, Chaidir Syam dalam sambutannya mengimbau agar BLT segera disalurkan.
"Para camat dimohon perhatiannya untuk menyampaikan kepada kepala desa agar segera menyalurkan BLT yang belum tersalur, sebab, masyarakat kita sangat membutuhkan bantuan, terlebih dengan semakin meningkatnya penyebaran covid-19," katanya.
Kepala Dinas Sosial Maros Prayitno juga mengungkap selain penyaluran program beras PPKM, dalam waktu dekat ini juga akan dilakukan penyaluran sembako untuk tiga bulan.
"Tak hanya itu akan ada juga penyaluran kepada pihak PKH tahap ketiga dan bantuan BST tiap dua bulan,"
Dikatakan bantuan beras ini sesuai dengan instruksi presiden terkait dengan kegiatan PPKM.
Masing-masing penerima manfaat PKH dan BST akan mendapatkan bantuan beras sebanyak 10 Kg.
Total penerima bantuan yang tercatat sebanyak 29.803 keluarga.
"Penerima manfaat PKH dan BST yang ada di Maros sebanyak 29.803 keluarga dengan masing-masing mendapatkan 10 Kg beras untuk tiap keluarga," ungkapnya.(*)