Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Maros

Kepala Bappeda Maros Positif Covid-19, Ada 75 Persen Pegawai WFH

Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Maros untuk sementara memberlakukan Work From Home (WFH).

Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/NURUL
Kantor Bappeda Kabupaten Maros 

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Maros untuk sementara memberlakukan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi sebagian karyawannya.

Langkah ini diambil setalah adanya pegawai dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

"Kepala Bappeda, Muhammad Alwi, dinyatakan positif Covid-19 setelah melakukan tes PCR," kata Bupati Maros, Chaidir Syam saat ditemui tribun-timur.com, Selasa (27/7/2021) siang.

Oleh karena itu, beberapa ASN di lingkup Bappeda harus WFH. 

Ketentuan pelaksanaan WFH di Bappeda diterapkan dengan kalkulasi 25%-75%.

"25 persen ASNnya masuk kantor dan 75 persen WFH. 

"Dan khusus yang menjalani isolasi mandiri tetap harus bekerja dari rumah," ujarnya. 

Tak hanya itu saja seluruh ASN yang ada di Bappeda harus menjalani tes Swab dan PCR.

Mengingat beberapa diantara mereka memiliki kontak erat dengan kepala Bappeda yang terkonfirmasi positif covid-19. 

"Di Maros ini sudah ada beberapa SKPD yang ASN-nya terkonformasi covid. Khusus untuk pegawai bagian administrasi dan yang sifatnya pelayanan, mereka tetap bekerja. Namun diberlakukan pengaturan waktu secara bergilir melakukan WFH dan bekerja di kantor (WFO)," katanya. 

Chaidir mengatakan, sebelumnya, Alwi sempat mengikuti job fit yang dilaksanakan Pemda Maros.

Sehingga untuk menghindari penyebaran covid-19, maka seluruh kepala SKPD yang ikut job fit menjalani swab.

"Pekan lalu memang pak kepala Bappeda mengikuti Job fit, makanya Kepala SKPD yng ikut job fit, diharuskan menjalani swab," jelasnya.

Ia mengingatkan, pentingnya mematuhi protokol kesehatan, guna pencegahan dan penularan Covid-19 yang semakin meluas di Kabupaten Maros.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, dr Yunus menambahkan, pihaknya telah melakukan swab antigen dan PCR untuk seluruh pegawai Bappeda.

Khusus untuk mereka yang melakukan kontak erat dengan pegawai yang terkonfirmasi Positif Covid-19, maka dilakukan PCR. 

"Ada beberapa ASN kita lakukan tes PCR. Karena mereka memang melakukan kontak erat dengan ASN yang terkonfirmasi covid. Sementara yang lainnya hanya dilakukan swab antigen saja," pungkasnya.

Update Corona Maros

Kasus Covid-19 di Kabupaten Maros, kembali mengalami peningkatan.

Saat ini Maros telah masuk ke dalam zona orange penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan oleh Plt Dinas Kesehatan Kabupaten Maros dr Muhammad Yunus, Selasa (27/07/2021).

Ia mengatakan penambahannya cukup signifikan mencapai 57 kasus.

"Jadi tadi malam ada peningkatan 57 kasus ada yang meninggal satu orang, total 393 kasus aktif yang ada di Maros saat ini," katanya kepada tribunmaros.com saat dihubungi Selasa (27/7/2021) siang.

Kabar baiknya, terdapat 21 pasien yang dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan dan isolasi mandiri.

Total kasus saat ini berjumlah 393 orang tersebar di 14 kecamatan.

"Mallawa menjadi kecamatan dengan jumlah kasus paling sedikt yakni lima orang," katanya.

Enam orang dari Bontoa, 10 orang dari Simbang, 11 orang dari Tompobulu, 15 orang dari Marusu, 16 orang dari Bantimurung, masing-masing 19 orang dari Camba dan Cenrana.

24 orang dari Lau, 29 orang dari Moncongloe, 30 orang dari Maros Baru, 54 orang dari Turikale dan 59 dari Tanralili.

"Paling tinggi berada di Kecamatan Mandai dengan 96 kasus," tambahnya.

Dr Yunus mengungkapkan, diduga pasien tertular akibat adanya kontak erat dengan pasien positif sebelumnya.

"Kasus yang ditemukan sebagian besar hasil tracing dan testing kontak terhadap konfirmasi aktif sebelumnya. Paling banyak klaster keluarga," tuturnya.

Namun ada pula klaster baru yang ditemukan seiring bertambahnya kasus.

"Sebelumnya ditemukan klaster perjalanan. Namun sekarang klaster terbanyak yakni perjalanan," tuturnya.

Ia mengatakan untuk menekan kenaikan kasus Covid-19 di Maros, disiplin protokol kesehatan terus ditegakkan.

Saat ini Satgas Covid-19, kata dr Yunus gencar melakukan pemeriksaan 3T.

"Kami dari satgas saat ini sedang memperkuat 3T, Tracing, Testing dan Treatment," lanjutnya.

Giat vaksinasi juga terus digalangkan untuk seluruh masyarakat demi memperkuat antibodi.

"Perketat protokol Kesehatan, walapun sudah divaksin. Karena vaksin tidak menjamin kita tidam berpotensi terinfeksi virus Corona," jelasnya.

Ia menjelaskan tingkat efektifitas dari setiap jenis vaksin berbeda-beda.

"Efektivitas vaksin berbeda tergantung jenisnya. Misalnya, hanya 55-65 persen jika menggunakan Sinovac, dan 76 persen jika menggunakan astraZeneca," terangnya.

Ia berharap masyarakat disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan dan mendukung program vaksinasi.

Tak hanya itu, Pemkab Maros pun telah memberlakukan PPKM Mikro sejak 09 Juli 2021.

Hingga saat ini total kasus Covid-19 terkonfirmasi di Kabupaten Maros adalah sebanyak 2.319.

Dan untuk pasien yang sudah sembuh mencapai 1.884 orang.

Sementara yang meninggal dunia 42 orang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved