Tribun Makassar
Pasien Positif Aktif Tembus 8.217 di Sulsel, Pemprov Tambah Tempat Tidur Ruang Isolasi
Ada 815 penambahan pasien Covid-19 di Sulsel. Angka tersebut turun dibanding sehari sebelumnya di angka 1.286 pasien
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Sudirman

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Informasi terbaru terkait data update Covid-19 di Sulawesi Selatan dilansir data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di akun sosial media Twitter @BNPB_Indonesia, Sabtu (24/7/2021).
Ada 815 penambahan pasien Covid-19 di Sulsel. Angka tersebut turun dibanding sehari sebelumnya di angka 1.286 pasien
Sehingga angka komulatif penambahan pasien terkonfirmasi tembus 76.368 orang.
Sementara pasien sembuh naik 408 pasien. Angka tersebut menurun dibandingkan sehari sebelumnya di angka 480 pasien.
Dengan penambahan 408 pasien sembuh di Sulsel membuat angka komulatif penambahan pasien sembuh tembus 66.967 pasien.
Untuk pasien positif yang meninggal tambah 7 pasien, di angka 1.184 pasien.
Artinya, pasien aktif Covid-19 di Sulsel di angka 8.217 pasien.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menghadiri Rapat Koordinasi Penerapan PPKM Level IV di Luar Jawa Bali.
Kegiatan ini digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia secara virtual, Sabtu (24/7/2021) malam.
Andi Sudirman Sulaiman melaporkan rencana Pemerintah Provinsi menyiapkan Tempat Tidur (TT) untuk pelaksanaan isolasi bagi yang bergejala maupun juga untuk ICU.
"Ada ribuan kamar kami siapkan termasuk isolasi-isolasi rumah sakit untuk pencadangan yang bergejala dan juga untuk yang icu nantinya. Harapan kami dengan pencadangan ini nanti akan terkontrol oleh rumah sakit," katanya di Bone melalui rapat virtual.
Menurutnya, untuk pencadangan tempat tidur bagi pasien bergejala, pihaknya menyiapkan asrama haji dan juga Rumah Sakit Sayang Rakyat untuk Extended Rooms, yang akan berada dibawah kendali langsung tujuh rumah sakit milik Pemprov Sulsel.
Pencadangan berupa tempat tidur untuk pelaksanaan isolasi dan ICU tersebut dipersiapkan jika Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit milik pemerintah provinsi telah mencapai 75 persen.
"Asrama haji ini kami blok per rumah sakit untuk penanggung jawab setiap gedungnya, sehingga ada tujuh rumah sakit kami dibawah kendali provinsi," ujarnya.
Sehingga akan extended rooms nya akan berada di bawah kendali rumah sakit sebagai penambahan ketikan mencapai bed occupancy rate (BOR) nya sebanyak 75 persen.
Tak hanya melaporkan kesiapan pencadangan TT, Plt Gubernur juga melaporkan program penanganan Covid di Sulsel melalui program kebut vaksinasi yang telah digalakkan Pemprov Sulsel dalam beberapa waktu lalu.
"Kami punya program Kebut Vaksinasi di Sulawesi Selatan, ini dalam rangka mengejar target-target vaksin terutama di area aglomerasi," terangnya.
Termasuk Program Layanan Konsultasi Telemedicine 'Hallo Dokter' yang telah diresmikannya.
Plt Gubernur menyampaikan kepada Kemenko Bidang Perekonomian terkait apa saja manfaat dan bentuk layanan yang diberikan pihak tenaga medis melalui layanan 'Hallo Dokter'.
"D Telemedicine ini akan menjadi akses bagi warga yang sekiranya mendapatkan gejala. Mereka bisa menelepon kami selama 24 jam untuk memberikan pelayanan konsultasi dokter, dan mereka nanti akan diberikan rujukan ketika mereka harus ke rumah sakit atau isolasi mandiri,' ujarnya.
Termasuk untuk pelaksanaan vaksinasi, Plt Gubernur menyampaikan telah menggalang bantuan dari beberapa pihak, organisasi, maupun komunitas.
Tak hanya itu, kesiapan logistik di Sulsel cukup aman dengan terpenuhinya.
Sekedar diketahui, Rapat Koordinasi Penerapan PPKM Level IV di Luar Jawa Bali ini dilakukan untuk meminta kesiapan provinsi dan kabupaten kota di luar Jawa Bali dalam menghadapi pelaksanaan perpanjangan PPKM.