Tribun Makassar
Viral Legislator Tutup Akses Jalan Rumah Tahfidz di Makassar, Ini Penjelasan Amiruddin
Nama anggota DPRD Pangkep, Amiruddin mendadak viral usai diberitakan menutup akses pintu salah satu rumah tahfiz di Makassar.
Penulis: Nurul Hidayah | Editor: Suryana Anas
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKEP - Nama anggota DPRD Pangkep, Amiruddin mendadak viral usai diberitakan menutup akses pintu salah satu rumah tahfiz di Makassar.
Dalam gambar yang banyak beredar, fasilitas umum berupa jalanan tersebut dipalang menggunakan tembok setinggi kurang lebih tiga meter.
Ia dituding membangun tembok tersebut dikarenakan terganggu oleh keributan yang ditimbulkan oleh anak-anak yang mengaji.
Saat dikonfirmasi, legistrator PAN itu membantah tudingan tersebut.
Amiruddin mengatakan, alasannya membangun temboh dikarenakan resah oleh perbuatan pihak rumah tahfiz yang kerap membuang sampah ke wilayah rumahnya.
"Karena meresahkan, pembuangan sampahnya diarahkan ke saya. Baik pembuangan sampah, maupun jemurannya," tuturnya.
Ia pun mengatakan bahwa tembok tersebut sudah pernah dibangun sebelumnya.
Namun, oleh pihak rumah tahfiz meminta untuk dibobol dahulu sebagai jalan masuk material yang akan digunakan untuk renovasi rumah.
"Kembali saya tekankan, dia minta kepada saya melalui adik ipar saya, untuk membobol tembok tersebut, untuk mempermudah jalan masuk material yang akan digunakan untuk renovasi rumahnya," ucapnya.
Usai renovasi rumah, pihak rumah tahfiz tak kunjung menutup kembali tembok tersebut.
"Saya memberitahu pembinanya (rumah tahfiz), dia bilang dia sendiri yang mau tutup, namun setelah seminggu usai pembicaraan, tidak ada pergerakan sama sekali," tambahnya.
Sehingga pihaknya mengambil inisiatif untuk membangun kembali tembok yang sudah dibobol tersbut.
Selama proses pembangunan kembali, kata Amiruddin, tak pernah ada yang mempermasalahkannya.
"Tembok tersebut seharusnya bisa selesai dalam kurun waktu sehari, namun para tukang menyelesaikannya selama 3 hari, itu karena mereka menunggu teguran dari pemerintah atau dari pemilik rumah tersebut, namun tidak ada," teranya.
Mereka baru melayangkan protes setelah tembok tersebut sudah berdiri kokoh.