Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kesehatan

Terlalu Sering Onani, Pria Ini Kena Stroke

Kebiasaannya itu kemudian hampir membunuhnya pada suatu kesempatan pada 2020, karena dia mengalami stroke beberapa saat setelah ejakulasi

Editor: Muh. Irham
int
Ilustrasi 

TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang pria lajang setengah baya di Jepang hampir mati setelah sering masturbasi.

Sejumlah dokter mengatakan, seorang pria berusia 51 tahun yang tidak disebutkan identitasnya, senang melakukan masturbasi sendiri beberapa kali dalam sehari.

Kebiasaannya itu kemudian hampir membunuhnya pada suatu kesempatan pada 2020, karena dia mengalami stroke beberapa saat setelah ejakulasi, seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Jumat (23/7/2021).

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) mengatakan bahwa kondisi stroke pria itu dapat dipicu dari kebiasaan hubungan seksnya.

Pria itu seketika mengalami sakit kepala yang menyiksa, setelah mencapai ejakulasi, dan kemudian mulai muntah.

Khawatir dengan gejalanya yang tiba-tiba, pria setengah baya itu pergi ke Rumah Sakit Universitas Kota Nagoya.

Dokter memperhatikan bahwa dia memiliki tekanan darah rendah dan mengalami disorientasi, yang merupakan dua tanda stroke.

Petugas medis melakukan CT scan pada otaknya, untuk menemukan akar penyebab gejalanya. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dia telah mengalami pendarahan subarachnoid, jenis stroke yang mengancam jiwa yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otaknya.

Pria itu berhasil diselamatkan dari kondisi buruk, dan dipulangkan dalam kondisi sangat baik, setelah hampir 2 pekan dirawat di rumah sakit.

Dr Masahiro Oomura dan rekan-rekannya yang menerbitkan laporan kasus di Journal of Stroke and Cerebrovascular Disease, tidak memberikan penjelasan mengapa dia dapat menderita stroke setelah masturbasi.

Namun, NHS mengatakan pendarahan otak bisa terjadi akibat aktivitas fisik, seperti mengangkat sesuatu yang berat atau berhubungan seks.

Ada sekitar 4.800 kasus perdarahan subarachnoid setiap tahun di Inggris dan paling sering terjadi pada orang berusia antara 45 dan 70 tahun.

Jika perdarahan bukan akibat cedera kepala, perdarahan paling sering disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak yang disebut aneurisma otak.

Dr Daniel Walsh, konsultan ahli bedah saraf serebrovaskular di King's College Hospital NHS Foundation Trust, mengatakan kepada MailOnline bahwa pecahnya aneurisma yang menyebabkan stroke diduga terkait dengan peningkatan tekanan darah secara tiba-tiba.

Ini adalah "sesuatu yang khas" dalam aktivitas seksual, kata Walsh. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Ia mengatakan bahwa berbagai aktivitas seksual termasuk masturbasi, telah terkait antara 3,8 persen dan 14 persen dari semua kasus perdarahan subarachnoid.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa mengkonsumsi obat-obatan, seperti Viagra atau kokain untuk berhubungan seks dapat meningkatkan risiko terkena stroke jenis ini.

Dr Walsh berkata, "Pada catatan positif Covid-19, Anda mungkin akan berbuat lebih banyak untuk mencegah pendarahan subarachnoid dengan menghindari merokok, obat-obatan terlarang dan mengelola tekanan darah tinggi dengan dokter Anda dari pada tidak berhubungan seks dalam segala bentuknya,“ katanya.

Itu terjadi setelah seorang siswa berusia 22 tahun di Taiwan meninggal karena stroke saat berhubungan seks dengan pacarnya pada 2017.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved