Tribun Makassar
Rahman Pina Desak Tembok Pintu Belakang Rumah Tahfiz Dirobohkan
Legislator DPRD Sulsel Rahman Pina ikut prihatin atas viral penutupan fasum di salah satu gang, yang ada di Jl Ance Dg Ngoyo, Makassar
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Legislator DPRD Sulawesi Selatan daerah pemilihan Makassar Rahman Pina ikut prihatin atas viral penutupan fasum di salah satu gang, yang ada di Jl Ance Dg Ngoyo, Panakkukang, Kota Makassar.
Tembok tersebut menutupi akses jalan pintu belakang Rumah Tahfidz dan satu rumah warga lainnya.
Rahman Pina mendesak tembok tersebut dirobohkan karena berdiri di jalan fasilitas umum.
“Dengan segalah kerendahan hati, saudaraku pak Amiruddin, betul itu adalah pintu samping, bukan pintu utama masuk ke rumah tahfidz. Tapi sekalipun demikian, menjadi tugas kita, membantu siapapun yang punya niat baik membina generasi muslim yang baik,” kata Rahman Pina kepada Tribun Timur Sabtu (24/7/2021).
“Jangankan sesama muslim, ummat berbeda agama pun harus kita bantu. Bahkan sekiranya itu adalah hak saudaraku, ikhlaskan. Dunia ji ini, kita harus tinggalkan legacy yang baik untuk generasi kota ke depan,” kata mantan anggota DPRD Makassar dua periode ini.
Rahman juga mengaku kaget dengan klarifikasi yang disampaikan Amiruddin yang menyebut penutupan akses jalan itu atas dasar berisik.
“Namanya juga masa anak anak, pasti berisik. Coba bayangkan bagaimana kesulitan guru guru ngaji mendidik mereka, mengajar mengeja huruf huruf demi huruf. Tapi mereka tak pernah mengeluh. Bahkan menyiapkan rumahnya, memfasilitasinya, itu tiap hari loh,” katanya.
Rahman Pina mengatakan, jalan depan rumah pak Amiruddin itu adalah fasilitas umum berupa jalan. Sehingga tak ada alasan mendasar untuk menutup akses warga lainnya.
“Ini malah bisa masuk kategori penyerobotan hak orang lain. Bisa berdampak hukum. Apalagi pembangunannya tanpa izin pemerintah setempat,” katanya menyesalkan.
Atas dasar itulah, Rahman Pina berharap ada kesadaran sendiri Amiruddin untuk aegera membuka pagar itu.
“Tapi kalau tidak bisa ya, saya yakin walikota, pak Danni Pomanto tak akan membiarkan masalah ini berlarut larut. Harus dibongkar. Saya sudah juga telepon pak camat Panakkukang menanyakan perihal ini dan betul jalan umum,” terangnya.
Laporan Kontributor TribunMakassar.com @bungari95