Rumah Tahfidz Nurul Jihad
Fakta-fakta Akses Jalan Rumah Tahfiz di Makassar Ditembok Legislator Fraksi PAN dari Dua Versi
Duduk perkara legislator tembok jalan rumah tahfiz, sejak kemarin beredar kabar Anggota DPRD Pangkep Amiruddin tutup jalan Rumah Tahfidz Nurul Jihad
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Nama anggota Anggota Fraksi PAN DPRD Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan Amiruddin jadi pembicaraan dalam dua hari terakhir.
Pasalnya beredar informasi jika Amiruddin menutup jalan masuk ke Rumah Tahfiz Nurul Jihat Masale Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.
Info ini juga ramai di grup-grup WhatsApp dan media sosial.
Kabar ini membuat pemerintah setempat turun tangan dan melakukan mediasi.
Dirangkum reporter tribun-timur.com, berikut fakta-fakta penutupan akses masuk ke pintu belakang rumah tahfiz itu versi warga dan legislator bersangkutan.
1. Pengakuan Legislator PAN
Amiruddin mengakui membangun pagar tembok yang berdiri di atas jalanan setapak atau fasilitas umum.
Selain berdiri di atas Fasum, pagar tembok itu juga menutup akses pintu belakang salah satu rumah Tahfiz Alquran itu.
Begitu juga dengan pintu belakang salah satu rumah warga yang tepat di samping rumah Tahfidz.
Amiruddin telah dipanggil oleh Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional Sulawesi Selatan terkait tembok yang menutupi pintu belakang rumah Tahfiz Alquran itu.
Kepada DPW PAN Sulsel, Amiruddin mengakui membangun tembok tersebut.
Namun ia beralasan tembok itu pernah berdiri sebelumnya. Amiruddin memutuskan membangunkannya kembali.
"Semalam Saya Komunikasi Pak Amiruddin. Penjelasannya Pak Amir ke saya, tembok tersebut sebenarnya pernah ada sejak perumahan itu dibangun," kata Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Andi Muhammad Irfan AB kepada Tribun Timur Sabtu (24/7/2021)
Kepada Irfan AB, Amiruddin beralasan merasa terganggu dengan anak-anak kecil yang sering bermain bola depan rumahnya, bukan terganggu aktivitas mengaji di rumah Tahfiz.
Berikut penjelasan Amiruddin yang disampaikan kepada Wakil Ketua DPW PAN Sulsel Andi Muhammad Irfan AB:
Tembok tersebut sebenarnya pernah ada sejak perumahan itu dibangun. Cuma pernah dibobol karena permintaan warga waktu itu yang ingin membangun rumahnya.
Akhirnya tembok tersebut dibobol, tetapi setelah rumah warga bersangkutan selesai dibangun tembok tidak ditutup kembali.
Sementara itu tanah kosong yang ada depan rumah Amiruddin dijadikan tempat main bola oleh anak Tahfiz, sehingga Amiruddin merasa terganggu.
Demikian juga pagar rumah milik Amiruddin disebutkan dijadikan tempat berjemur. Akhirnya Amiruddin merasa terganggu.
Akhirnya Amiruddin memutuskan kembali buat tembok. Tembok itu sendiri adalah bagian belakang rumah tahfiz.
Sementara itu Rumah tahfiz memiliki akses jalan dari depan, jadi yang ribut bukan mengajinya tapi main bola dan berjemur di pagar milik Amiruddin.
2. Amiruddin menggelar jumpa pers khusus
Anggota Fraksi PAN DPRD Kabupaten Pangkep kepada wartawan juga menepis tudungan miring.
Penjelasan Amiruddin seperti yang disampaikan kepada DPW PAN Sulsel.
Ia membantah keras tuduhan menutup akses ke pondok tahfiz di Makassar terus mencuat.
3. Warga Datangi Legislator PAN
Sekelompok warga mendatangi rumah anggota DPRD Pangkep Amiruddin, Jumat (23/7/2021) malam.
Rumah Amiruddin berada di Jl Anca Dg Ngoyo, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Kedatangan mereka meninjau tembok yang dibangun di atas jalan setapak depan rumah legislator PAN tersebut.
Pasalnya, tembok tersebut menutupi akses jalan pintu belakang Rumah Tahfidz dan satu rumah warga lainnya.
4.. Penjelasan Camat dan Bhabinkamtibmas Masale
"Iya ada tadi lebih sepuluh orang datang, mereka meninjau tembok yang menutup pintu belakang rumah Tahfidz," kata Bhabinkamtibmas Kelurahan Masale, Bripka Muh Rais dikonfirmasi via WhatsApp.
Kedatangan kelompok warga itu lanjut Muh Rais disambut Camat Panakkukang, Thahir Rasyid.
"Jadi tadi diberikan penjelasan oleh pak camat, jika mereka sudah menyurati setelah dibangun tembok," ujar Muh Rais.
Kedatangan kelompok warga berjalan lancar dan tertib.
"Alhamdulillah tadi semuanya berjalan lancar, tidak ada apa-apa karena sudah diberi penjelasan sama pak camat," tuturnya
Sebelumnya diberitakan, Warga RT 2, RW 5, Kelurahan Masale, Kecamatan Panakkukang, Makassar, resah dengan adanya pagar tembok yang berdiri di atas jalanan setapak atau fasilitas umum.
Pasalnya selain berdiri di atas Fasum, pagar tembok itu juga menutup akses pintu belakang salah satu rumah Tahfidz Alquran.
Begitu juga dengan pintu belakang salah satu rumah warga yang tepat di samping rumah Tahfidz.
Pelaku pemagaran atau yang membangun pagar tembok itu, adalah salah seorang warga bernama Amiruddin.
Amiruddin diketahui merupakan anggota DPRD Kabupaten Pangkep dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
"Alasannya dia (Amiruddin) tutup karena ini anak-anak Tahfidz ribut karena sering mengaji di sini," kata Ketua RW 5, Abd Azis saat ditemui di lokasi, Jumat (23/6/2021) siang.
Abd Azis menjelaskan, jalan setapak di belakang rumah Tahfidz itu kerap dijadikan lokasi bermain sambil belajar mengaji para santri.
Lokasi yang dimaksud Abd Azis itu, tepat di depan rumah sang anggota DPR (Amiruddin).
"Jadi ini anak-anak Tahfidz, sering belajar ngaji di sini sambil main. Di sini juga anak-anak Tahfidz sering lewat kalau ke masjid salat ashar," ujarnya.
Meski bukan jalur utama peserta didik rumah Tahfidz ke masjid, pagar yang dibangun Amiruddin itu dirasa janggal lantaran berdiri di atas fasilitas umum.
"Bisa lewat depan, tapi kan jauh mutar kasihan ini anak-anak kalau mau ke masjid. Dan ini lokasi memang Fasum sebenarnya," beber Azis.
"Pak Amiruddin namanya, anggota DPRD Pangkep. Tiap Sabtu-Minggu, biasa baru datang ke sini di rumahnya," ungkap Azis.
Di lokasi yang sama, Bhabinkamtibmas Kelurahan Masale, Bripka Muh Rais mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak kecamatan untuk mencari jalan keluar atas persoalan itu.
"Kami selaku Bhabinkamtibmas tentunya mengimbau warga untuk tidak terprovokasi melakukan tindakan yang bisa berakibat gangguan khantibmas. Sehingga, kami menempuh jalur ke pihak kecamatan," kata Muh Rais.
Laporan reporter TribunMakassar.com @bungari95