Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Iduladha 1442 H

Pemkot Makassar Catat Ada 1.059 Ekor Hewan Tidak Layak Kurban

"Yang paling banyak sapi kita temukan, ada 783 ekor yang tidak cukup umur, kalau kambing kita ada 138 ekor,"

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/MUHAMMAD ABDIWAN
Sejumlah pedagang sapi mulai menjajakan sapi kurbannya di sepanjang jalan Hertasning Makassar hingga Jalan Tun Abd Razak, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (272021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dinas Peternakan dan Perikanan (DP2) Makassar saat ini sudah mencatat ada 1.059 ekor hewan yang dinyatakan tidak layak kurban

Dengan rincinan sapi sebanyak 893 ekor, sementara kambing sebanyak 166 ekor. 

Kepala Bidang Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DP2 Makassar Herliyani mengatakan, dari hasil laporan tim kesehatan hewan, sebagaian besar ketidaklayakan disebabkan oleh hewan yang belum cukup umur. 

Sementara sisanya disebabkan cacat hingga berkelamin betina.

"Yang paling banyak sapi kita temukan, ada 783 ekor yang tidak cukup umur, kalau kambing kita ada 138 ekor," ujarnya, Rabu (21/7/2021).

Kondisi cacat atau tidak sempurna yang ditemukan khusus sapi yaitu untuk scrotum atau kelamin yang tidak sempurna sebanyak 9 ekor, pincang 17 ekor, sakit 7 ekor, cacat 1 ekor, 5 ekor scabies (penyakit kulit menular) dan Betina sebanyak 43 ekor.

Untuk kambing 15 ekor betina, 1 ekor scrotum tidak sempurna, 3 ekor sakit , 4 ekor orf (infeksi khusus pada kambing dan domba), 3 ekor cacat dan 2 ekor katarak.

Hingga saat ini total yang sudah diperiksa oleh DP2 bersama tim kesehatan hewan ada sebanyak 5504 hewan. 

"Dari jumlah itu yang kita kasi kartu sehat sebagai jaminanan kesehatan hewan sudah ada sebanyak 4.513," katanya.

Herliyani melanjutkan, data tersebut hanya sebatas jumlah hewan yang diperjualbelikan. 

Sementara untuk pemotongan hingga memeriksa kelayakan daging, pihaknya baru akan melakukan pendataan hari ini.

"Jadi kita akan kembali turun pada H+1, tim yang terdiri dari 150 orang tenaga kesehatan akan menyebar ke seluruh tempat-tempat pemotongan untuk lihat kelayakan itu," katanya.

Ia mengaku pemeriksaan pemotongan dan kualitas daging dimaksudkan untuk menghindari adanya daging yang terkontaminasi cacing. 

Terutama jenis cacing pita genus taenia, yang berpotensi mengakibatkan infeksi cacing pita.

"Jadi yang kita periksa itu organ dalamnya, yang kita curigai ada yang terindikasi ada cacing, itukan kita harus pilah agar bisa dibagikan ke masyarakat, tadi mereka sementara turun di lapangan, jadi belum ada rekapannya," tutupnya.(*)

Laporan tribuntimur.com,AM Ikhsan

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved