Iduladha1442 H
Warga Makassar Serbu PasarTerong, Keluhkan Kenaikan Harga Daging Ayam dari Rp40 Ribu jadi Rp 55 Ribu
Di dalam areal pasar, kebanyakan pengunjung berburu daging ayam dan aneka bahan kebutuhan dapur.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sehari jelang lebaran Iduladha 1442, kepadatan pengunjung terjadi di Pasar Terong, Jl Masjid Raya, Kecamatan Bontoala, Makassar, Senin (19/7/2021) sore.
Pantauan dari Jl Gunung Bawakaraeng, antrean panjang pengunjung tampak mengular.
Nyaris tidak terlihat adanya jaga jarak antar pengunjung.
Meski terlihat ramai, kebanyakan pengunjung terlihat mengenakan masker.
Tapi tidak dengan kebanyakan penjual. Hanya beberapa penjual yang tampak mengenakan masker.
Di dalam areal pasar, kebanyakan pengunjung berburu daging ayam dan aneka bahan kebutuhan dapur.
Ilham (35) satu dari sejumlah penjual daging ayam yang dihampiri mengatakan, tidak ada lonjakan harga yang signifikan.
"Sekarang Rp 55 per ekor. Naik Rp 5 ribu per ekor, sebelum-sebelumnya Rp 40-50 per ekor," kata Ilham yang berjualan ayam ras.
Hal senada diungkapkan, penjual ayam potong Safaruddin (24).
Menurutnya, momen lebaran Idul Adha tidak begitu mempengaruhi harga jual daging ayam di pasaran.
"Kalau kenaikan biasa-biasa saja naik Rp 3-5 ribu per kilogramnya. Jadi sekarang ini sekitar Rp 28 ribu per kilo," kata Syarifuddin.
Berbeda dengan harga daging ayam, kebutuhan dapur seperti sayuran, cabe dan bawang justeru mengalami penurunan harga.
"Harga lombok sekarang kisaran Rp 20-25 per kilo, sebelum mau lebaran itu sempat naik Rp 40-50 ribu per kilo," kata Syarifuddin (55).
Alasannya kata dia, akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah pandemi Covid-19.
"Sepi sekali pembeli, baru tidak ada pengiriman barang juga. Sangat jauh beda dua tahun sebelumnya," kata Syarifuddin.
Hal yang sama terjadi untuk sayuran jenis wortel, kol, kentan dan beberapa jenis sayuran lainnya.
Begitu juga harga bawang merah dan bawa putih, berada di kisaran Rp 20-30 ribu per kilogram.