Tribun Makassar
Pemuda Muhammadiyah Dukung Kebijakan Danny Pomanto Salat Iduladha di Rumah
panitia kurban bisa membagikan daging ke rumah-rumah warga langsung agar tak lagi membuat kerumunan di tempat pembagian hewan kurban.
Penulis: Ari Maryadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Ketua Pemuda Muhammadiyah Kota Makassar, Awang Darmawan mendukung kebijakan Danny Pomanto Salat Iduladha di rumah.
Awang mengatakan angka kasus positif Covid di Makassar belakangan ini terus bertambah dan bisa membahayakan nyawa.
"Saya mengajak warga persyarikatan dan masyarakat pada umumnya mematuhi imbauan Walikota Makassar untuk melaksanakan salat Iduladha di rumah saja," kata Awang saat dihubungi Tribun Timur, Minggu (18/7/2021).
Awang mengatakan Salat Iduladha di rumah saja merupakan upaya bersama semua untuk segera mengakhiri pandemi ini.
Meski tidak ada contoh di zaman nabi, namun menurut para ulama hal ini dibolehkan karena kondisi darurat seperti pandemi yang sekarang melanda negeri.
Awang melanjutkan sudah ditegaskan PP Muhammadiyah bahwa salat di rumah saja bukanlah mengada-adakan jenis ibadah baru.
Semua pelaksanaannya tetap sesuai sunnah nabi. Hanya saja tempatnya yang dipindahkan dari lapangan/masjid ke rumah masing-masing.
"Meski dilaksanakan di rumah masing-masing, saya tetap mengajak masyarakat untuk tetap menyemarakkan syiar Islam di hari raya Iduladha," ujar Awang.
Awang mencontohkan salah satunya dengan tetap melakukan takbiran sembari senantiasa berdoa agar Allah SWT melindungi kita semua dan segera mengangkat wabah ini dari bumi pertiwi.
Awang juga meminta agar pelaksanaan kurban tetap mematuhi protokol kesehatan.
Menurutnya, panitia kurban bisa membagikan daging ke rumah-rumah warga langsung agar tak lagi membuat kerumunan di tempat pembagian hewan kurban.
Sebelumnya Wali Kota Makassar, Danny Pomanto menganjurkan masyarakat melaksanakan Salat Iduladha di rumah masing-masing.
Hal ini menyusul adanya larangan untuk pelaksanaan Salat Iduladha di masjid atau lapangan.
Hal itu merujuk pada Surat Edaran (SE) Menteri Agama, yang melarang pelaksanaan Salat Iduladha di zona oranye dan merah.
"Terutama merujuk surat edaran dari Menteri Agama yang melarang penyelenggaraan Salat Iduladha di masjid maupun di lapangan, dianjurkan di rumah," ujar Danny saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Minggu (18/7/2021).
"Nah, begitupun dengan surat edaran instruksi Mendagri, begitupun dengan PPKM, kemudian dilengkapi dengan Surat Edaran Gubernur, tentang Salat Iduladha pada zona yang diizinkan, karena kebetulan merah dan oranye," lanjutnya.
Dikatakan keputusan ini juga telah dibicarakan dalam rapat bersama.
Adapun yang terlibat ialah Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Makassar, organisasi Islam, ulama, dan imam masjid, terkait peniadaan Salat Iduladha.
Ia meminta masyarakat melaksanakan Salat Iduladha di rumah.
"Salat Iduladha itu sunah, wajib adalah menyelamatkan jiwa manusia, maka saya bersama Forkopimda berunding dan memutuskan mengikuti secara utuh surat edaran Menteri Agama, tentang Salat Iduladha di zona oranye dan zona merah, yaitu salat Id di rumah saja," katanya.
Selain merujuk surat Menteri Agama, angka Covid-19 di Kota Makassar juga mengalami kenaikan.
Meski sebelumnya pada pelaksanaan salat Idulfitri tetap dilakukan di Makassar karena kasus Covid-19 hanya 12 kasus per hari.
Apalagi menurut Danny, saat ini varian delta telah masuk ke Makassar.
"Saat ini varian delta sudah ditemukan di Makassar, sudah ada 12 orang terindikasi terkena varian ini, dalam 5 menit bisa langsung menyebar dengan cepat," katanya.