Calon Panglima TNI
Skenario Angkatan Darat atau Angkatan Laut Jadi Panglima TNI, Jokowi Pilih Andika atau Yudo?
calon panglima TNI pengganti Hadi Tjahjanto masih terus bergulir, kini ada skenario pemilihan matra TNI Angkatan Darat atau TNI Angkatan Laut.
TRIBUN-TIMUR.COM- Empat bulan lagi Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun.
Kini sudah muncul analisis siapa perwira tinggi bintang empat akan menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto.
Saat ini, ada tiga calon panglima TNI yakni KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.
Beberapa pihak menganggap Jenderal Andika Perkasa dan Laksamana Yudo Margono paling berpeluang.
Jika presiden Joko Widodo memilih Jenderal Andika Perkasa jadi Panglima TNI maka, akan kembali Angkatan Darat yang dominasi Panglima TNI terakhir.
Matra TNI Angkatan Darat sudah 15 kali memimpin TNI.
Baca juga: Jokowi Pesan ke Alumnus Akademi TNI/Polri Lindungi Pancasila dari Gempuran Gelombang Ideologi luar
Dua panglima TNI era presiden Joko Widodo berasal dari matra angkatan darat yakni Jenderal Moeldoko dan Gatot Nurmantyo.
Sementara itu, sepanjang Indonesia ada, matra TNI Angkatan Laut baru dua kali jadi panglima.
Meraka yakni Laksamana Widodo AS era presiden Abdulrahman Wahid dan Laksamana TNI
Agus Suhartono era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sementara itu matra angkatan udara baru 3 kali juga memimpin Panglima TNI.
Baca juga: Skenario Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI? Golkar Minta Jokowi Kirim Nama Sebelum Agustus
Analisis Pengamat
Pengamat pertahanan Andi Widjajanto memberikan analisis terkait isu kandidat Panglima TNI.
Menurut dia ada sejumlah pendekatan untuk menakar peluang tiga Kepala Staf menjadi Panglima TNI.
Sebagai informasi, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan memasuki purnatugas pada November 2021.
“Empat pendekatan yang bisa dipakai untuk menakar peluang 3 Kepala Staf Angkatan menjadi Panglima TNI,” kata Andi dalam webinar Diskusi Publik "Menakar Kandidat Panglima TNI: Peluang, Hambatan dan Tantangan Militer Indonesia", Rabu (7/7/2021).