Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

Demi Kenyamanan Warga yang Isolasi Mandiri, Danny Pomanto Tambah Fasilitas KM Umsini

Danny menambahkan, kapasitas di KM Umsini adalah 804 kamar isolasi, ditambah dengan kamar nakes yang jumlahnya kurang lebih 60 tenaga medis.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/IKSAN
Wali Kota Makassar, Danny Pomanto bersama Wakinya Fatmawati Rusdi meninjau kesiapan KM Umsini yang akan digunakan sebagai tempat isolasi apung bagi pasien Covid 19, Rabu (14/7/2021) sore 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Wali Kota Makassar, Danny Pomanto bersama Wakil Wali Kota Fatmawati Rusdi meninjau kesiapan KM Umsini yang akan digunakan sebagai tempat isolasi apung bagi pasien Covid 19, Rabu (14/7/2021) sore.

Di atas kapal milik PT Pelni itu, Danny, keliling mengecek kondisi kapal.

Satu persatu fasilitas kapal dilihatnya, seperti toilet, kamar penumpang, restoran, serta musalanya.

"Kapal ini kondisinya tidak banyak berubah seperti 34 tahun yang lalu. Toilet-toilet memadai, restorannya bagus, dan musiknya akan di tambah naik untuk menemani olahraga mereka, musala juga masih sangat bagus," ujar Danny.

"Kita hanya melakukan pembenahan dengan menambah sistem sirkulasi udara, kemudian ditambah hepa filter untuk menangkal virus Covid- 19," lanjutnya.

Bahkan, kata Danny, untuk memberikan rasa betah selama masa isolasi, pihaknya juga menyediakan WiFi dan hiburan TV edukasi di atas kapal.

"Kita juga menambahkan sistem spot untuk keliling, tidak seperti di hotel yang dibatasi ruang geraknya," katanya.

Danny menambahkan, kapasitas di KM Umsini adalah 804 kamar isolasi, ditambah dengan kamar nakes yang jumlahnya kurang lebih 60 tenaga medis.

"Fasilitas kesehatannya juga kami akan adakan ICU darurat dan kami juga akan siapkan kapal-kapal yang berkecepatan tinggi untuk mengantisipasi keadaan emergency. Sebentar lagi kita akan susun bersama dengan tim Pelindo," katanya.

Mengenai pasien yang bisa dirawat di isolasi apung ini, kata Danny, ialah gejala ringan dan Orang Tanpa Gejala.

"Kalau penderita sedang dan berat tidak bisa kita rawat disini, saya menargetkan dalam 1 minggu kita akan mulai benahi SOP, yang jadi hardwarenya adalah fisiknya, bagaimana memberikan rasa nyaman selama isolasi mengisi waktunya istirahat itu dengan yang berguna," tutupnya.

Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni, O.M Sodikin mengatakan, sesuai standar WHO, kapal yang berlayar lebih dari satu hari, harus dilengkapi dengan tempat tidur, MCK, dan tempat makan.

"Untuk sistem ventelasinya, karena diperuntukan untuk daerah tropis makanya pakai AC high press, jadi dari luar disemprotkan ke dalam, lalu dibuang," ujar Sodikin saat ditemui di Pelabuhan Makassar.

Ia merincikan, ada 9 dek salam kapal tersebut, dengan jumlah personil sekitar 140 orang.

"Personil di atas kapal 140-an, kemungkinan dilibatkan, tapi nanti menyesuaikan dengan kebijakan Pekot (Makassar). Kami ikuti kebijakannya apa," katanya

"Yang jelas kami diminta menyiapkan kapal ini. Pak wali mau kordinasi dengan pakar di sini juga sudah disiapkan," jelasnya. 

Terkait akomodasinya, Sodikin belum bisa berbicara banyak, sebab hal itu masih dalam tahap pembahasan.

"Akomodasi masih diproses. Biayanya masih diproses. Intinya melibatkan perhubungan, Pelni," tutupnya.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved