Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Makassar

1.250 Pelajar Ikut Vaksinasi di SMPN 40 Makassar, Presiden Jokowi Hadir Secara Virtual

Kegiatan vaksinasi anak ini merupakan program nasional, yang dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual di Jakarta.

Penulis: Andi Muhammad Ikhsan WR | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/AM IKHSAN
Suasana vaksinasi di SMPN 40 Makassar, Jl Aroepala No 4, Kecamatan Rappocini, Rabu (14/7/2021). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar vaksinasi covid-19 di SMPN 40 Makassar, Jl Aroepala No 4, Kecamatan Rappocini, Rabu (14/7/2021).

Vaksinasi ini ditujukan untuk 1.250 pelajar yang berasal dari enam sekolah.

Kegiatan vaksinasi anak ini merupakan program nasional, yang dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo secara virtual di Jakarta.

Dalam sambutannya Jokowi menyampaikan, secara nasional ada 49 ribu anak divaksin hari ini.

Dengan rincian 15 ribu siswa SMP, 15 ribu pelajar SMA, serta 19 ribu vaksin door to door yang tersebar di 14 provinsi.

"Saya hanya ingin menyampaikan setelah anak sekolah divaksin, setelah itu guru dan petugas sekolah juga melakukan vaksinasi," kata Jokowi.

"Karena kami berharap vaksinasi ini bisa dipercepat, sehingga terjadi kekebalan komunal. Anak-anak yang belum divaksin tidak usah takut, tidak sakit kok," lanjutnya.

Khusus di Kota Makassar, Dinas Pendidikan melibatkan enam sekolah untuk mengikuti vaksin ini dan terpusat di SMPN 40 Makassar, dengan menyiagakan tujuh vaksinator.

"Hari ini ada 1.250 pelajar yang diikutkan, berasal dari enam sekolah, dengan rincian 250 siswa dari SMPN 40, 250 siswa dari SMPN 21, 250 dari SMPN 13, 250 dari SMPN 33, 100 dari SMPN 48, dan 150 dari SMPN 49," ujar Plt Kepala Disdik Makassar, Nielma Palamba.

Rencananya, pihaknya akan melakukan vaksinasi ini selama 1 bulan, dengan target 63.423 siswa se-Kota Makassar.

"Jadi ini dilakukan dalam satu bulan, seminggu dua kali, di hari Selasa dan Sabtu, targetnya itu paling sedikit 1.000 per-hari," jelasnya.

Saat ini pihaknya masih sementara melakukan survei lokasi sekolah di tiap kecamatan yang cocok menjadi tempat vaksin.

"Kami survei dulu sekolahnya, jadi nanti kami rolling per kecamatan selama satu bulan. Itu pergantian, karena tenaga vaksinator yang terbatas," katanya.

Ia pun memastikan jika sampai saat ini belum ada orang tua siswa yang menolak vaksinasi tersebut.

"Sebelum melakukan ini, kami sudah memberi pemahaman kepada orang tua dan siswa jika vaksin ini adalah keharusan," tuturnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved