Tribun Bulukumba
Sebar Informasi Hoax, Manajemen RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba Laporkan Akun Facebook ke Polisi
Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba, melaporkan akun facebook ke Unit Tipidter Polres Bulukumba, Senin (12/7/2021).
Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sulthan Dg Radja Bulukumba, melaporkan akun facebook ke Unit Tipidter Polres Bulukumba, Senin (12/7/2021).
Laporan tersebut setelah pemilik akun facebook menyebarkan informasi hoax di media sosial (Medsos).
Pemilik akun facebook itu mengaku jika dirinya tidak mendapat pelayanan yang baik di RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba.
Pasalnya, ia tak memiliki uang muka untuk membayar perawatan.
"Assalamualaikum untuk semua terutama admin untuk diloloskan. Hari ini sy kalah oleh keadaan izinkan sy untuk mengeluh & mengadu. Saya butuh sedikit tambahan untuk ank sy yang baru saja dirawat di RSUD HA Sulthan Daeng Radja Bulukumba, ruangan HCU. Simpanan sy tidak cukup untuk membayar uang muka, atau sy mau jualbada 8 box susu SGM 600g 3 thn pemberian teman sy&sdh izin untuk sy jual untuk tambah tambahan drpada kadaluwarsa karena putra sy masih 6bulan, barangkali ibu bapak berkenan untuk membeli," tulis akun tersebut dibeberapa grup facebook.
Plt Direktur RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba, dr Rizal Dappi, mengaku telah memerintahkan kasus ini untuk segera dilaporkan ke polisi.
Rizal menceritakan, dirinya baru mengetahui postingan tersebut pagi tadi.
Itu diketahui setelah dirinya mendapat informasi dari seorang dokter anestesi.
"Baru tadi pagi dishare ke teman dokter anestesi, ada teman yang baca di facebook kirim ke saya, dan saya cari tahu perawatan itu. Setelah kami perhatikan itu bukan di rumah sakit kita," jelas dr Rizal.
Ia juga membeberkan, jika RSUD Sulthan Dg Radja Bulukumba tidak pernah meminta pasien membayar saat masuk.
Klaim pembayaran pasien baru dilakukan setelah perawatan selesai.
"Saya berharap mudah-mudahan masyarakat tidak terpancing untuk memberikan bantuan. Karena ternyata ini banyak dilakukan dan mengatasnamakan rumah sakit lain," tambahnya.
"Dengan laporan ini, kami berharap agar tidak terjadi lagi hal seperti ini," tambahnya.
Selain itu, ia juga berharap agar admin di grup media sosial menyaring setiap postingan.
Dan jika perlu, harus melakukan konfirmasi sebelum meloloskan setiap postingan yang dianggap bisa merugikan pihak lain. (TribunBulukumba.com)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi